Lingkungan

Sungai di Bandar Lampung Mengering, Menyisakan Tumpukan Sampah
Meski sampah sudah menumpuk seperti itu, masih banyak warga yang membuang sampah ke aliran sungai.
Warga yang tinggal di sekitar pesisir Panjang, tepatnya di Kelurahan Karang Maritim, Kota Bandar Lampung mengeluhkan adanya aktivitas reklamasi.
Semangat bersih-bersih lingkungan ini merupakan bentuk kesadaran kolektif warga Karang Maritim dalam menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandar Lampung, Budiman P Mega mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengecek lokasi tersebut.
Menurut Saur, jika yang terpapar ISPA kelompok usia 0-5 tahun berarti kualitas udara di rumah pun terindikasi buruk.
Bupati Lampung Timur, M Dawam Rahardjo resmi menadatangani Surat Edaran (SE) soal imbauan terhadap kesiapsiagaan menghadapi dampak El Nino.
Air lindi adalah cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di timbunan sampah.
Pihaknya belum dapat memastikan dari mana munculnya dugaan aspal di pantai setempat. Namun, yang pasti hal itu baru diketahui pihaknya hari ini.
Pembakaran sampah berskala rumah pun menghasilkan karbon dioksida sebagai pemicu peningkatan efek gas rumah kaca.
Gerakan hemat air harus ditumbuhkan dalam masyarakat, untuk mengantisipasi ancaman dampak El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.
Pada Juli lalu di wilayah Sukau mengalami lima kejadian kasus DBD. Kemudian pada Mei juga ada 4 kasus DBD.
Salah satu cara yang bisa dilakukan jika terjadi kebakaran hutan pada lahan gambut yaitu dengan cara memasang sekat bakar.
BPBD Lampung Selatan mengatakan hingga Agustus 2023 bertepatan dengan puncak musim kemarau, belum ada titik panas atau hot spot yang terdeteksi.
Pasalnya akibat bau busuk sampah mengganggu kenyamanan warga di Pekon terganggu.
TNBBS bersama Satgas Peduli Api dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Lampung Barat siaga musim kemarau yang berpotensi terjadinya karhutla.
Tiga hari ini kawanan gajah tersebut masuk ke areal perkebunan dan dekat pemukiman warga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mesuji, Agung Subandara menerangkan Tahura berfungsi sebagai wilayah konservasi.
Kawasan mangrove yang dirusak seluas 2.500 meter persegi. Lokasi tersebut dibangun 2 kolam persegi untuk kegiatan budidaya udang.
Sejumlah pihak juga terjun bersihkan sampah diantaranya KPLP Syahbandar, Polairud, Lurah Baros, RAPI Tanggamus dan Mahasiswa KKN.
Bentuk dukungan yang dilakukan bisa dengan berbagai cara, dimulai dari membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah