Kedelai

Bulog Tegaskan Belum Terima Arahan Pemerintah Soal Impor Kedelai
Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung menegaskan belum menerima arahan resmi dari Pemerintah perihal impor kedelai.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meminta Bulog membuka keran impor kedelai. Sebab, harga komoditas itu saat ini tengah meroket.
Pemerintah Provinsi Lampung terus upaya mengembangkan potensi kedelai lokal.
Perajin tahu dan tempe di Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, mengeluhkan harga kedelai yang melejit.
Perajin tahu dan tempe di Bandar Lampung masih mencukupi kebutuhan untuk usahanya lewat kedelai subsidi.
Pengusaha tahu dan tempe se-Lampung menghabiskan sekitar 1.500 ton kedelai subsidi setiap bulannya.
Akibat kenaikan harga kedelai, perajin tempe perlahan-lahan mulai mengurangi ukuran tempe.
Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Lampung, menyebut 1.500 ton kedelai subsidi tersalurkan selama Oktober 2022.
Perajin tahu di Kota Bandar Lampung meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk memberikan lebih banyak subsidi kedelai.
Harga kedelai di pasar tradisional Bandar Lampung berfluktuasi hingga kini tembus Rp12.500 per kilogram.
Nurhasanah juga mengeluhkan mahalnya harga kedelai dan sepinya penjualan tempe di pasaran.
Perum Bulog Divisi Regional Lampung diminta untuk memfasilitasi perajin tahu tempe untuk mendapatkan kedelai.
Harga kedelai sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus melambung hingga menembus angka Rp13 ribu per kilogram.
Selain menjanjikan harga kedelai stabil, Zulhas juga berjanji untuk mempermudah para perajin mendapatkan subsidi.
Mendag Zulhas mengatakan pemerintah akan segera memberikan rekomendasi kepada Bulog agar memperbaiki sistem yang ada.
Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Bandar Lampung meminta Menteri Perdagangan agar tahapan penyaluran kedelai diperpanjang.
Dia meminta agar pemerintah segera menstabilkan harga kedelai agar pengusaha tahu dan tempe tidak selalu merugi.
Kementerian Perdagangan memberikan subsidi sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) untuk kedelai impor di pasar.
Petani kedelai di Lampung bisa menggunakan varietas grobogan sebagai solusi untuk meningkatkan produksi kedelai lokal.
Kedelai lokal kurang peminatnya karena ukurannya lebih kecil dari yang impor. Ukuran mempengaruhi kandungan yang ada pada kedelai tersebut.