Gelombangtinggi

Gelombang Setinggi 6 Meter Ancam Perairan Lampung
Tinggi gelombang di wilayah perairan Lampung diperkirakan bisa mencapai 4 hingga 6 meter.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya menuju barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Diperkirakan terjadi pada Minggu dan Senin, 9-10 Januari 2022.
Nelayan di Pesisir Lampung Selatan terpaksa tidak melaut akibat cuaca ekstrem yang tengah melanda di perairan Selat Sunda.
Pengelola ikan asin di Pulau Pasaran, Kota Karang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, mengeluhkan kondisi yang terjadi saat ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang sangat tinggi per 7-8 November 2021.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di wilayah pesisir Lampung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi.
Sebanyak tiga rumah semi permanen di Gang Wahit, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Telukbetung Selatan, ambruk diterjang ombak besar, Kamis, 29 Juli 2021.
ASDP mengimbau, warga mewaspadai gelombang tinggi di perairan Selat Sunda.
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia pada 28-30 Oktober 2020.
Meskipun angin kencang yang mengakibatkan gelombang tinggi di perairan laut beberapa hari terakhir, namun tidak menyurutkan sebagian nelayan Kalianda.
Dua rumah warga di Dusun Bunut Selatan, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, ambruk setelah diterjang ombak.
KSOP Kelas V Bakauheni mengingatkan para nelayan agar menghentikan sejenak aktivitas melaut di perairan Selat Sunda, menyusul kondisi cuaca buruk.
Akibat gelombang laut tinggi, membuat ratusan nelayan di dermaga bom Kalianda, Lampung Selatan, tidak melaut.
Cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda selama tiga hari terakhir tidak mempengaruhi penyeberangan lintas Merak-Bakauheni ataupun sebaliknya.
Sejak empat hari terakhir sejumlah nelayan di Desa Waymuli Timur, Lamsel, enggan melaut. Pasalnya, kondisi perairan pesisir alami gelombang tinggi.
KSOP Kelas V Bakauheni mengimbau masyarakat untuk mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Selat Sunda.
Ketinggian gelombang laut tersebut berisiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang.