Sriwijayaair

Black Box CVR Sriwijaya SJ-182 Ditemukan
Black box perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditemukan.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 58 korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Proses identifikasi mendekati titik akhi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah pilot Sriwijaya Air SJ182, Kapten Afwan.
Peti jenazah keduanya dikirim dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Lampung pada pukul 06. 30 WIB dengan menggunakan pesawat Citilink.
Ahli waris masing-masing korban mendapatkan sebesar Rp50 juta.
Dua jenazah korban tragedi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Sugiono Efendi dan Yohanes asal Kampung Totomakmur, Kecamatan Batuputih, Tubaba.
Rumah Sakit (RS) Polri telah menyerahkan puluhan jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang teridentifikasi.
Akhirnya dua penumpang pesawat Sriwijaya Air asal Toto Makmur, Batu Putih, Tulangbawang Barat, Lampung.
Jenazah akan langsung diserahkan ke keluarga korban yang juga melakukan penjemputan di bandara.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 47 jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Pelaksanaan operasi SAR Sriwijaya Air SJ182 resmi ditutup pada Kamis, 21 Januari 2021. Namun, proses indetifikasi jenazah tetap berlanjut.
Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito secara resmi menutup pelaksanaan operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, Kamis 21 Januari 2021, pukul 16.57 WIB
Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengumumkan tiga jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang berhasil teridentifikasi.
Supride memberikan buah-buahan untuk pemenuhan nutrisi bagi tim SAR gabungan di Posko Tanjung Kait.
Hal itu diungkapkan, Rama Aditya, kakak ipar korban saat dihubungi Lampost.co, Senin, 19 Januari 2021.
Tim DVI Pusdokkes Polri telah mengidentifikasi 40 penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Selasa, 19 Januari 2021 sekitar pukul 17.00 WIB.
Informasi ini diperoleh saat menginvestigasi flight data recorder (FDR) pesawat.
Identifikasi dilakukan melalui pencocokan data antemortem dari keluarga dengan postmortem dari tubuh korban.
Proses identifikasi dilakukan melalui sampel DNA dan sidik jari.
Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan pihaknya telah mengumpulkan dua kantong jenazah pada hari ke-10.