#lampung#kesehatan#ispa#infeksipernapasan#bmkg

Waspada Penularan ISPA Saat Musim Pancaroba

Waspada Penularan ISPA Saat Musim Pancaroba
Ilustrasi Penyakit ISPA. Dok/Antaranews.com


Bandar Lampung (Lampost.co)—Ketua Bidang Kajian Penyakit dan Mitigasi Bencana IDI Lampung, dr. Aditya, M Biomed mengatakan, memasuki musim peralihan atau pancaroba sistem imun tubuh akan menjadi gagap. Hal itu terjadi karena tubuh dipaksa beradaptasi dengan kondisi cuaca yang bisa berubah dalam jangka waktu yang cepat.

"Ketika kita merasa bahwa suhu sedang panas maka tubuh akan menyiapkan tubuh yang untuk manghadang panas,  tapi ketika beberapa saat justru turun hujan, maka sistem imun menjadi tidak siap," ujarnya saat dihubungi Lampost.co pada Kamis, 8 Juni 2023.

Untuk mengantisipasi penularan ISPA saat musim pancaroba, dr Aditya meminta kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan. Karena lingkungan yang sehat menurutnya akan membuat masyarakat menjadi lebih nyaman dan penyebaran dapat meminimalisir penyebarab penyakit.

"Lingkungan kita ini memang sudah tidak sebaik dulu, polusi dimana -mana, kemudian asap dimana-mana. Jadi makin memperkuat untuk terjadinya penularan ISPA," ucapnya.

"Jadi ketika lingkungannya itu jelek, jika istilahnya mahluk hidup itu bisa tinggal nyaman dilingkungan, karena lingkungannya tidak baik buat mereka, akhirnya mereka mencari inang baru yaitu manusia," tambahnya.

Lebih lanjut dr Aditya menjelaskan bahwa penyakit ISPA bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit lain jika lambat atau salah dalam hal penanganan. Terlebih pada bayi dan orang tua yang memiliki sistem kekebalan tubuh atau imun lemah.

"ISPA bisa menjadi pemicu, jika misal ada radang di tenggorokan, karena ada ISPA  kemudian tidak diobati dengan baik sehingga dia bisa menyebar ke atas dan bisa menyerang otak ataupun miningitis. Memang tidak bisa kita anggap remeh ISPA ini terutama pada orang-orang yang berusia renta atau bayi," kata dia.

Cuaca wilayah Lampung

Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Hariantomengatakan bahwa secara umum wilayah Lampung tengah memasuki musim pancaroba.

Bahkan berdassrkan data BMKG Lampung, wilayah Lampung bagian selatan, seperti Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Metro, sebagian Pringsewu, dan sebagian Lampung Timur sudah mulai memasuki musim kemarau.

"Tapi untuk catatan musim kemarau bukan berarti nggak ada hujan, ada hujan tetapi curah hujannya sedikit atau tidak bisa dikategorikan musim penghujan," kata Rudi.

Menurut Rudi, ketika pancaroba dan kemarau udara akan terasa lebih kering, sehingga dapat mengurangi kelembapan pada saluran pernapasan. Hal itu membuat lendir menjadi kental dan sulit untuk dikeluarkan.

"Hal ini dapat memperlambat proses penyembuhan dan memperburuk gejala pada individu dengan ISPA," kata dia.

Perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba seperti dari cuaca panas ke cuaca dingin dalam waktu singkat, menurutnya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat individu lebih rentan terhadap infeksi.

"Selain itu, kondisi cuaca kering dan berangin juga dapat meningkatkan polusi udara. Paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan meningkatkan risiko terkena ISPA," ungkapnya.

EDITOR

Putri Purnama


loading...



Komentar


Berita Terkait