#BANDARLAMPUNG

Warga Way Lunik Laporkan Keluhan Polusi ke Wali Kota

Warga Way Lunik Laporkan Keluhan Polusi ke Wali Kota
Warga saat membersihkan debu hasil aktivitas pabrik PT LDC. Lampost.co/Deta Citrawan


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Warga di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, telah melaporkan keluhan polusi dampak aktivitas perusahaan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

Agus Safrudin (60) perwakilan warga setempat mengatakan, dirinya bersama dengan seluruh masyarakat dari Lingkungan 021, 022 dan 023 telah mengirimkan surat laporan ke wali kota. 

"Surat laporan sudah kami sampaikan ke wali kota dan Inspektorat hari Rabu kemarin," ujar Agus, Jumat, 24 Februari 2023.

Dalam surat tersebut, sebanyak 37 orang dari tiga RT dan tiga kelurahan mengharapkan agar keluhan yang disampaikan dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Sementara mengenai dampak polusi akibat aktivitas operasional pabrik milik PT Louis Dreyfus Company (LDC), hingga kini pihak perusahaan belum menanggapi adanya keluhan yang dirasakan warga setempat.

"Sampai sekarang belum ada mas pihak perusahaan kesini atau cuma sekedar lewat depan rumah juga tidak," ujar Andi Irawan Saputra warga setempat. 

Andi menerangkan, dirinya setiap hari harus membagi waktu antara bekerja dengan merawat ibu yang tengah menderita sakit radang paru-paru dirumah. 

"Ibu sekarang masih rawat jalan aja dirumah bang, enggak sanggup mau di rawat ke rumah sakit. Setiap Minggu sudah pasti pengeluaran sekitar Rp300ribu buat beli obat ibu sama isi ulang alat pernapasan, karena saran dokter kalau susah napas pakai alat itu lumayan mahal juga harganya," kata dia.

"Kami itu bukan mau apa-apa bang, cukup mereka (manajemen LDC) ke sini duduk bareng ngobrol, sebenarnya cuma bentuk simpatik saja yang diharapkan semua warga di sini," ujar Andi.

Lampost.co berusaha mengonfirmasi ke Dir Humas PT LDC Daiku, namun tidak memberikan tanggapan. Saat dihubungi melalui kontak personnya 0811-1920-XXXX, Daiku tidak memberikan respon baik dari chat pribadi maupun panggilan telepon.

EDITOR

Deni Zulniyadi


loading...



Komentar


Berita Terkait