Warga Tanggamus Hasilkan Pundi-pundi Uang dari Seni Lukis Bakar

Kotaagung (Lampost.co) -- Belajar secara otodidak melalui tayangan Youtube, Ahmad Muhlisin (30), warga Jalan Kesepuhan, Pekon Air Naningan, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus menghasilkan pundi-pundi uang dengan menekuni lukisan bakar atau pirography.

Atas kreatifitas pria yang berprofesi petani dan peternak kambing itu berhasil membuat karya seni lukis bakar berbahan dasar limbah kayu, dan triplek yang sudah tidak terpakai sebagai pengganti kanvas.

Sementara, teknik melukisnya menggunakan sebuah adaptor kecil yang dihubungkan ke sebuah alat pen menyerupai solder listrik yang telah dimodifikasi. Alat pen ini menggeluarkan bara api yang dapat digunakan sebagai alat untuk melukis.

Menurut Ahmad, mulanya ia membuat sebuah sketsa gambar di atas kayu yang sudah dibentuk hingga menghasilkan berbagai karya lukisan bakar.

"Lukisan bakar, ukiran kaligrafi, lukisan wajah, lukisan hewan, pemandangan alam dan lampu hias dari pipa pvc/paralon. Bentuk dan karakter lukisan bakar ini dapat dipesan sesuai keinginan pemesan," katanya kepada Lampost.co, Sabtu, 15 Januari 2022.

Ahmad yang kesehariannya memelihara kambing itu mengerjakan lukisan pada malam hari sehingga dapat menghasilkan sebuah karya seni lukisan bakar maksimal tiga hari, dan ukuran besar mencapai satu minggu sesuai tingkat kerumitan.

"Selain lukisan bakar, saya juga membuat miniatur kapal layar dari kayu yang tidak terpakai, dengan hasil satu buah miniatur maksimal satu bulan," ucapnya.

Sementara, untuk harga lukisan Ahmad dapat menjual karya seninya seharga Rp150 ribu hingga Rp500 ribu tergantung jenis dan ukuran lukisannya.

"Karya-karya seni saya pasarkan melalui jejaring sosial dan ada saja pesanan berdatangan dari berbagai daerah bahkan hingga ke luar negeri," tandasnya.

EDITOR

Winarko