Warga Prihatin Embung Gilih Sukanegeri Cepat Rusak

Kotabumi (Lampost) -- Warga Gilih Sukanegeri, Kecamatan Abung Selatan mengeluhkan pembangunan embung di desanya. Sebab, bangunan yang menelan anggaran miliaran rupiah itu dianggap rawan ambrol karena diduga tak sesuai sesuai spesifikasi proyek.
Pantauan Lampost.co, bangunan di atas tanah hibah warga itu tampak rusak meskipun belum berumur genap lima bulan sejak proyek dirampungkan. Di sisi kanan pintu air terdapat drainase sementara di sisi lainnya tidak dilengkapi fasilitas serupa.
Embung juga tak dilengkapi tanggul penahan tanah sehingga rawan longsor. Hal itu dibuktikan dengan hancurnya kedua sisi timur dan barat yang terlihat hancur.
"Itu yang menjadi kekhawatiran kami. Sekarang masih bulan kemarau, bagaimana jika nanti masuk di musim penghujan?" kata Ijal, warga Desa Gilih Sukanegeri, Jumat, 4 Juni 2021.
Baca: Warga Tagih Janji Plaza Living Bangun Embung
Ijal menilai, tidak adanya tanggul penahan serta pemasangan drainase yang benar berpotensi merusak pembangunan yang mestinya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk sarana peningkatan ekonomi.
"Kami sebagai warga merasa apa yang telah kami lakukan (hibah tanah) sia-sia. Apalagi uang yang digunakan untuk pembangunan ini berasal dari warga juga, "terangnya.
Belum lagi, kata Ijal, batu penahan tanah hanya terdapat di bagian bawah atau dasar.
"Pekerja bilang tanahnya lengket, maklum musim penghujan," tandasnya.
Warga lainnya, Satimin, mengaku prihatin dengan keadaan bangunan yang belum lama selesai dikerjakan tersebut. Selain mengalami kerusakan di sana-sini, juga cukup menyulitkan warga untuk melintas. Batu yang ditebar tak bisa dilintasi karena tidak melewati proses pemerataan dengan alat berat. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaikinya.
"Kami sesalkan kenapa hasilnya begini?" kata Satimin.
Kepala Desa Gilih Sukanegeri, M Luky Yasin mengaku tidak mengetahui persis proses pengerjaan embung di dusun Sukoharjo itu. Yang ia tahu, pekerjaan itu sempat dikeluhkan warga karena kondisinya yang cepat rusak.
"Mudah-mudahan ada solusi bagi perbaikkannya ke depan," pungkas Kades.
EDITOR
Sobih AW Adnan
Komentar