#dbd#demamberdarah#beritalamsel

Warga Lamsel Diminta Optimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Warga Lamsel Diminta Optimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Petugas UPTD Puskesmas Kecamatan Palas, Lampung Selatan saat melakukan fogging di Desa Palaspasemah, beberapa hari yang lalu. Lampost.co/Armansyah


Kalianda (Lampost.co): Untuk memutus mata rantai penyebaran demam berdarah dengue (DBD), masyarakat Lampung Selatan diminta mengoptimalkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, pada peralihan musim dinilai rawan berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti. 

Hal tersebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Lampung Selatan Kristi Endrawati melalui Kasi P2PM Dinkes Lamsel, Didik Setiawan, Senin, 16 November 2020. Dia mengatakan gerakan PSN dinilai mampu menekan kasus DBD. 

"Kami imbau warga agar dapat mengoptimalkan gerakan PSN. Terutama di lingkungan luar rumah dan aktif dalam pemantauan jentik nyamuk secara berkala. Soalnya, gerakan PSN ini mampu menekan dan memutus mata rantai penyebaran DBD bila rutin dilaksanakan," kata dia. 

Dia mengatakan gerakan PSN menjadi kewajiban bagi masyarakat supaya risiko terkena penyakit DBD bisa diminimalisasikan. Adapun PSN yang dilakukan dengan mengubur barang bekas yang bisa digenangi air, menutup dan menguras bak penampungan.

"Terutama di daerah yang merupakan endemis DBD. Didaerah ini masyarakatnya wajib menerapkan PSN. Hanya dengan gerakan PSN ini yang paling efektif untuk memberantas DBD," kata dia. 

Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Palas, Rosmeli mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan beberapa desa yang merupakan daerah endemis DBD. Pihaknya meminta aparatur desa supaya menggerakkan PSN. 

"Diwilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Palas ini di Desa Palaspasemah dan Palasjaya yang sama-sama memiliki kasus DBD tertinggi yakni mencapai tujuh kasus. Dua desa ini kami minta masyarakat harus pro aktif dalam menerapkan PSN," kata dia.

Selain itu, kata Rosmeli, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat supaya mengaktifkan kembali juru pemantau jentik (Jumantik) disetiap rumah. Sebab, jumantik bertugas memantau keberadaan jentik-jentik nyamuk yang bersarang di rumah masing-masing.

"Pencegahan harus dimulai dalam diri sendiri dan keluarga dengan memperhatikan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Nah, untuk itu di setiap rumah perlu ada jumantik," kata dia.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait