Unila Kukuhkan Tujuh Guru Besar

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Universitas Lampung (Unila) kembali mengukuhkan guru besar melalui rapat luar biasa senat pada, Rabu, 10 Mei 2023. Sebanyak tujuh akademisi dari berbagai fakultas resmi menyandang gelar profesor dalam forum itu.
Adapun ke tujuh guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Diding Suhandy sebagai guru besar Teknik Pertanian, Prof. Nairobi sebagai guru besar Ekonomi Publik, Prof. Sugeng Sutiarso guru besar Pendidikan Matematika, Prof. Handoko Insan Qudus sebagai guru besar Kimia Analitik, Prof. Ari Darmastuti guru besar Ilmu Politik, Prof. Sugeng Triyono sebagai guru besar Rekayasa Sumberdaya Air Teknik Pertanian, dan Prof. Risma Margaretha sebagai guru besar Antropologi.
Rektor Universitas Lampung, Lusmeilia Afriani, mengatakan saat ini Unila telah memiliki lebih dari 100 guru besar. Ke depan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan jumlah tersebut.
"Total guru besar Unila saat ini sekitar 105, bulan depan targetnya bisa mencapai 110 bahkan kalau bisa lebih," ujarnya selepas penutupan rapat luar biasa senat Unila di Gedung Serba Guna (GSG) Unila pada Rabu, 10 Mei 2023.
Dia berharap penambahan jumlah guru besar ini mampu meningkatkan akreditasi universitas maupun jurusan. Begitupun dengan jumlah karya ilmiah yang diharapkan juga semakin mengalami peningkatan.
Baca juga : Pengukuhan 19 Guru Besar Unila Lewati Target 100
"Semoga ini bisa meningkatkan akreditasi institusi dan jurusan. Karya ilmiah yang dihasilkan oleh guru besar itu semoga juga makin bertambah," tuturnya.
Guna menjaga produktivitas karya ilmiah, Unila akan terus melakukan kontrol terhadap sivitas akademika, utamanya para profesor.
"Kita akan kontrol agar penelitiannya ditingkatkan supaya produktif, dan kewajiban bagi guru besar untuk mendapat dana penelitian di luar Unila," ungkapnya.
Lebih lanjut, Lusi menyebut aktivitas penelitian di Unila dalam kurun waktu empat tahun terakhir cenderung terjaga produktivitasnya.
"Untuk target ke depan, jumlah penelitiannya sekitar 700 an judul termasuk program kreativitas mahasiswa (PKM)," pungkasnya.
EDITOR
Nurjanah
Komentar