Transportasi Mudik Darat dan Udara di Lampung Diprediksi Naik

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Presiden.RI Joko Widodo memperbolehkan masyarakat untuk melaksanakan mudik Hari Raya Idul Fitri 1443H/2022M dengan syarat sudah vaksin ketiga atau booster. Kebijakan tersebut diperkirakan akan berdampak kepada peningkatan tren arus transportasi mudik darat, dan udara di Lampung.
Kabag Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Jaka Jarkasih mengatakan saat ini melakukan persiapan masa angkutan lebaran dengan memperbaiki prasarana jalan jembatan dan fasilitas lainnya. Kemudian peningkatan budaya keselamatan perjalanan kereta api untuk menjamin keamanan keselamatan kereta api angkutan penumpang maupun barang.
"Tren mudik tahun ini di masa angkutan lebaran diperkirakan akan ada kenaikan 10-15%," katanya kepada Lampost, Sabtu, 26 Maret 2022.
Ia mengatakan untuk masa angkutan lebaran tahun ini khusus di Divre IV Tanjungkarang belum ada rencana tambahan kereta api maupun tambahan rangkaian. Kereta api yang dijalankan masih kereta api reguler yaitu KA Ekspres Rajabasa dan KA Kuala Stabas.
"Saat ini penumpang masih landai meski sudah ada kelonggaran penumpang kereta api," katanya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Lampung, I Ketut Pasek mengatakan adanya kebijakan tersebut menghidupkan kembali usaha transportasi darat. Sudah 2 tahun, usaha transportasi mati suri karena pandemi covid-19 yang membatasi ruang gerak mobilitas masyarakat. Adanya kebijakan tersebut juga sebagai upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat mengikuti vaksin booster/ketiga dan kembali menghidupkan perekonomian diseluruh daerah.
"Ketika belum pandemi covid-19, armada kami di Lampung ada 1.400 bus, tetapi belum tau juga tahun ini seperti apa. Harapannya akan ada peningkatan mobilitas," katanya.
Executive General Manager PT. Angkasa Pura II (persero) Bandara Radin Inten II, Muhammad Syahril mengatakan menyambut arus mudik. Pihaknya akan menyiapkan beberapa hal terkait antisipasi meningkatnya jumlah pelaku perjalanan udara tahun ini. Awal Maret 2022 saja rata-rata pesawat yang terbang ada 12 pesawat/hari dan 1.564 penumpang/hari.
Kesiapan tersebut yakni; Pertama, menyiapkan posko monitoring Hari Raya Idulfitri 1443 H untuk memastikan kelancaran arus mudik tahun ini. Kedua, menambah ruang tunggu dengan membuka area internasional. Ketiga pemastian kesiapan personel serta fasilitas dibandara. Keempat, meningkatkan sinergi dengan AOC/stakeholder demi menjamin terjaganya protokol kesehatan.
"Jika tidak terdapat perubahan peryaratan bagi pelaku perjalanan di masa Idul fitri tahun ini, maka kami optimis akan adanya peningkatan pergerakan pesawat hingga 20 % dan pelaku perjalanan sekitar 30 %," katanya.
EDITOR
Winarko
Komentar