Tol Bakauheni–Palembang Batasi Operasional Angkutan Barang saat Nataru

Jakarta (Lampost.co) -- Kementerian Perhubungan membatasi operasional angkutan barang di sejumlah ruas tol dan nontol saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023. Pembatasan termasuk di ruas tol Bakauheni–Palembang.
Hal ini tertuang dalam Keputusan Bersama bernomor AJ.903/1/5/DRJD/2022, KEP/207/XII/2022, 36/PKS/Db/2022.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menjelaskan angkutan barang yang terkena pembatasan atau dilarang melintas, di antaranya kendaraan dengan jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14 ribu kilogram, mobil barang dengan tiga sumbu atau lebih, kereta tempelan atau kereta gandengan, pengangkut bahan galian (tanah, pasir, batu).
"Kemudian pengangkut bahan tambang, serta pengangkut bahan bangunan (besi, semen, dan kayu). Pembatasan ini dilakukan pada ruas jalan tol pada tahap pertama libur Nataru," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 14 Desember 2022.
Pada tahap pertama pembatasan angkutan barang itu terjadi pada arus mudik saat libur Natal, yaitu mulai Kamis, 22 Desember 2022, pukul 12.00, sampai Sabtu, 24 Desember 2022, pukul 24.00 waktu setempat.
Baca juga: Dishub Bandar Lampung Petakan Titik Rawan Lalu Lintas Selama Nataru
Sementara, untuk arus balik pada Minggu, 25 Desember 2022, pukul 12.00 sampai Senin, 26 Desember 2022, pukul 08.00 waktu setempat.
Kemudian, untuk tahap kedua pembatasan angkutan barang libur Tahun Baru saat arus mudik mulai dari Jumat, 30 Desember 2022, pukul 00.00 sampai dengan Sabtu, 31 Desember 2022, pukul 12.00 waktu setempat. Selanjutnya, jadwal pembatasan pada Minggu, 1 Januari 2023, pukul 12.00 sampai Senin, 2 Januari 2023, pukul 08.00 waktu setempat.
Sementara itu, pengaturan lalu lintas pembatasan operasional angkutan barang juga berlaku pada jalan nontol yang diberlakukan dua tahap, yakni tahap pertama libur Natal berlaku pada arus mudik mulai Kamis, 22 Desember 2022, pukul 05.00–22.00 waktu setempat. Kemudian, Jumat, 23 Desember 2022, pukul 05.00–22.00 waktu setempat, dan pada Sabtu, 24 Desember 2022, pukul 05.00–22.00 waktu setempat.
Pada arus balik berlaku pada Minggu, 25 Desember 2022, pukul 05.00–22.00 waktu setempat dan Senin, 26 Desember 2022, pukul 05.00–22.00 waktu setempat.
“Kemudian pada tahap kedua libur Tahun Baru 2023, pada arus mudik pembatasan berlaku pada Jumat, 30 Desember 2022, pukul 05.00–22.00 waktu setempat. Selanjutnya Sabtu, 31 Desember 2022, mulai 05.00–22.00 waktu setempat.
"Sementara arus balik berlaku mulai Minggu, 1 Januari 2023, pukul 05.00-22.00 waktu setempat, selanjutnya pada Senin, 2 Januari 2023, pukul 05.00–22.00 waktu setempat,” ujarnya.
Ketentuan ini tidak berlaku bagi kendaraan pengangkut bahan bakar minyak atau gas, barang ekspor dan impor, air minum dalam kemasan, ternak, pupuk, hantaran pos dan uang, sembako.
Ruas jalan tol yang masuk pembatasan
1. Lampung dan Sumatera Selatan:
Bakauheni – Palembang.
2. Jakarta dan Banten
Jakarta – Tangerang – Merak.
3. DKI Jakarta:
a. Prof. DR. Ir. Sedyatmo; dan
b. Jakarta Outer Ring Road (JORR).
4. Jakarta dan Jawa Barat:
a. Jakarta – Cikampek;
b. Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong.
5. Jawa Barat:
a. Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
b. Cikampek – Palimanan;
c. Palimanan – Kanci.
6. Jawa Barat dan Jawa Tengah:
Kanci – Pejagan.
7. Jawa Tengah:
a. Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
b. Krapyak - Jatingaleh, Semarang;
c. Jatingaleh - Srondol, Semarang;
d. Jatingaleh - Muktiharjo, Semarang; dan
e. Semarang – Solo.
8. Jawa Tengah dan Jawa Timur:
Solo – Ngawi.
9. Jawa Timur:
a. Ngawi-Kertosono;
b. Mojokerto – Surabaya;
c. Surabaya – Gempol;
d. Surabaya – Gresik;
e. Gempol – Pandaan;
f. Gempol – Pasuruan;
g. Pasuruan – Probolinggo; dan
h. Pandaan – Malang
Ruas jalan nontol yang termasuk dalam pembatasan
1. Sumatera Utara:
a. Medan – Berastagi;
b. Pematang Siantar - Parapat Simalungun – Porsea;
2. Jambi dan Sumatera Barat:
a. Jambi - Sarolangun - Padang;
b. Jambi - Tebo - Padang;
c. Jambi - Sengeti - Padang.
3. Lampung dan Sumatera Selatan:
Lampung – Palembang.
4. Sumatera Selatan dan Jambi:
Palembang – Jambi.
5. Banten:
a. Gerem – Merak;
b. Jalan Raya Merdeka;
c. Jalan Raya Gatot Subroto;
d. Serang - Jakarta;
e. Cilegon – Serang;
f. Merak – Cilegon;
g. Serang – Pandeglang;
h. Labuan – Pandeglang;
i. Lingkar Selatan Cilegon; dan
j. Anyer – Labuan.
6. Jawa Barat:
a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya;
b. Ciawi – Cianjur;
c. Cirebon – Bandung;
d. Ciamis – Banjar; dan
e. Bandung – Subang.
7. Jawa Tengah:
a. Solo – Yogyakarta;
b. Bawen – Yogyakarta;
c. Brebes/Tegal - Ajibarang – Purwokerto; dan
d. Secang – Purwokerto.
8. Yogyakarta:
a. Jogja – Solo;
b. Jogja – Wates;
c. Jogja- Magelang;
d. Jogja – Wonosari; dan
e. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).
9. Jawa Timur:
a. Pandaan – Malang;
b. Probolinggo - Lumajang;
c. Jombang – Caruban; dan
d. Banyuwangi-Jember;
10. Bali:
Denpasar – Gilimanuk.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar