Tokocrypto Luncurkan Program Pendanaan Riset Aset Kripto dan Blockchain di Indonesia

Jakarta(Lampost.co) -- Tokocrypto meluncurkan program pendanaan riset aset kripto dan blockchain di Indonesia. Program Tokocrypto Researcher Grants ini merupakan inisiatif dari TokoScholars, salah satu ekosistem Tokocrypto yang fokus memberikan edukasi dan meningkatkan literasi terkait kripto dan teknologi blockchain.
Lead of TokoScholars by Tokocrypto Dimas Surya Al-Faruq mengatakan, teknologi blockchain telah digunakan di Indonesia sejak generasi awal perkembangannya. Namun, penggunaannya masih terfokus pada aplikasi transaksi finansial sehingga kedepan diharapkan bisa dikembangkan untuk sektor lain.
"Padahal, potensinya bisa untuk membantu sektor lain di Indonesia yang masih tertinggal, seperti pertanian dan kesehatan. Butuh riset yang mendalam untuk mengembangkan blockchain dan aset kripto di Indonesia," kata Dimas dalam keterangan tertulis, Sabtu, 28 Mei 2022.
Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri aset kripto. Tercatat menurut data Bappebti, jumlah investor kripto per Februari 2022 telah tembus 12,4 juta investor. Sejak Januari hingga Februari 2022, total nilai transaksi aset kripto telah capai Rp83,88 triliun.
Di samping itu, Indonesia diyakini bisa menjadi pusat perkembangan blockchain di Asia Tenggara. Kementerian Perdagangan RI mencatat teknologi blockchain bersamaan dengan 5G, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dan cloud computing bisa mendorong ekonomi digital Indonesia menjadi Rp4.531 triliun pada 2030.
Baca juga: Presale Kripto Asal Indonesia Ludes dalam 20 Detik
Sementara itu, Riset PwC mengungkap teknologi blockchain dapat meningkatkan ekonomi global USD1,76 triliun pada 2030. Menurut riset tersebut, sektor administrasi publik, pendidikan, dan kesehatan merupakan sektor yang diuntungkan dengan adanya pemanfaatan teknologi blockchain.
Dimas menambahkan, salah satu tujuan utama TokoScholar adalah membawa riset dan inovasi aset kripto dan blockchain pada level yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat atau inklusif. Oleh karena itu, tentunya peran dan kolaborasi sangat diperlukan dengan berbagai pihak untuk peningkatan dan optimalisasi bidang riset di Indonesia.
"Kami sangat berharap sekali riset kripto dan blockchain yang hadir nanti, bisa dimanfaatkan oleh semua pihak yang mau mengembangkan inovasi untuk kebaikan bersama," sambungnya.
Program pendanaan riset ini terbuka untuk masyarakat Indonesia dengan minimal pendidikan sedang menjalankan program magister S2. Riset dapat dibuat secara individu ataupun kelompok. Kemudian, telah mempublikasikan hasil riset minimal terindeks SINTA 2 atau jurnal internasional yang diakui DIKTI.
Selain pendanaan riset, untuk tujuan meningkatkan pertumbuhan market dan literasi kripto di Indonesia, TokoScholars juga telah bekerja sama dengan program Kampus Merdeka untuk mengakomodasi inisiatif peningkatan kapasitas dan pelatihan di tempat kerja bagi mahasiswa Indonesia.
EDITOR
Wandi Barboy
Komentar