Tiktokers Metro Buka Donasi Bantu Perbaiki Rumah Tak Layak Huni

Metro (Lampost.co) -- Berbekal konten kemasyarakatan, Tiktokers asli Bumi Sai Wawai Ila Salina Zen membuka peluang bagi donatur untuk membantu meringankan beban masyarakat.
Hal tersebut terbukti, usai Ila Salina Zen mengunggah video di aplikasi Tiktok dengan mempertontonkan kondisi dan keadaan Hayatin (84) sapaan akrabnya Mbah Tin yang hidup sebatang kara dan kondisi rumah yang sangat memprihatikan.
Berbekal akun Tiktok @moyaaaaa10 dia berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 3.978.000 yang dipergunakan untuk memperbaiki rumah Mbah Tin agar tidak membahayakan penghuni maupun warga sekitar.
Baca juga: Pemkot Metro Tidak Ada Program Bedah Rumah karena Minim Anggaran
"Awalnya saya hanya kunjungan biasa saja. Tidak mengarah ke bantuan-bantuan gitu. Tapi, setelah viral sampai 3,5 juta penonton banyak yang berkomentar untuk membuka donasi yang nantinya untuk membantu memperbaiki rumah Mbah Tin," ujar Ila Salina Zen saat ditemui pada saat memperbaiki rumah Mbah Tin, Minggu, 21 Mei 2023.
Dia menambahkan, dengan dukungan para netizen yang mendorong dirinya untuk memperbaiki rumah tersebut kini sampailah pada kesempatan dirinya yang merupakan tetangga di wilayah Metro Pusat.
Baca juga:Program Bedah Rumah Bisa Menggunakan Anggaran Dana Desa 2023
"Kalau saya dan Mbah Tin ini beda RT. Kalau kediaman Mbah Tin ini di RT 05 dan 06 RW 01, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat. Dalam memperbaiki rumah Mbah Tin saya berkoordinasi dengan pamong dan para pemuda disini untuk sama-sama bergotong royong memperbaiki rumah yang hampir rubuh," tambahnya.
"Alhamdulillah, sejak dibukanya donasi mulai tanggal 13 Mei 2023 lalu, dan berhenti di 18 Mei kini terkumpul Rp 3.978.000. ini nanti kami pergunakan untuk membeli material untuk memperbaiki rumah Mbah Tin," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua RT 06 Yuda Novianto mengatakan, pihaknya sangat mendukung penuh semangat anak muda. Terutama dalam berbuat baik bagi sesama dan orang yang membutuhkan.
"Dengan adanya koordinasi ini, kami para pemuda langsung terjun untuk membantu perbaikan rumah Mbah Tin. Kami kerahkan seluruh tenaga dan waktu agar kondisi rumah ini bisa dihuni meskipun masih banyak kekurangan," kata dia.
Dia menjelaskan, dalam keseharian nya, Mbah Tin hanya hidup sebatang kara. Mbah Tin yang telah ditinggal meninggal sang suami dan anaknya kini hanya hidup sendirian.
"Anak dan suaminya sudah meninggal, kalau kondisinya sekarang Mbah Tin ini sakit, tidak bisa jalan dan hanya bisa merangkak. Kalau untuk makan sehari-hari nya, ya dari kami para tetangga. Kalau di kasih beras ataupun bahan mentah lainnya beliau tidak bisa memasak nya. Makanya, warga kalau ngasih langsung makanan matang," ungkapnya.
"Adapun Mbah Tin mendapatkan bantuan, uang dititipkan kepada tetangga, yang bila mana selalu mengirimkan makanan untuk dimakan setiap hari," lanjutnya.
Dia bersyukur atas kesadaran masyarakat yang telah membantu meringankan beban dan mau meluangkan rejeki untuk memperbaiki rumah Mbah Tin.
"Kami selaku pamong sangat berterima kasih, dengan kepedulian ini, tentu akan kami pergunakan semaksimal mungkin dan akan tetap menjaga amanah para donatur," pungkasnya.
EDITOR
Nurjanah
Komentar