Squash Lampung Dukung Amalsyah Tarmizi Jadi Ketua KONI Lampung

Bandar Lampung (Lampost.co): Salah satu cabang olahraga dibawah naungan KONI Lampung  menyatakan dukungannya pada bakal calon Ketua Umum (Ketum) Brigjen TNI Purnawirawan Amalsyah Tarmizi.

Dukungan diberikan dari Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Lampung dengan Ketua Pengprov Ahmad Bastian.

"Iya benar, untuk membenahi KONI Lampung agar prestasi olahraga dan nama baik serta kesejahteraan insan olahraga Lampung. Saya yakin dengan pengalaman dan jiwa kepemimpinan TNI Pak Amalsyah mampu mewujudkan itu semua," kata Ahmad, saat dikonfirmasi Lampost.co, Kamis, 2 Februari 2023.

Sebelumnya, memasuki hari kedua pengambilan formulir bakal calon (bacalon) Ketua Umum KONI Lampung, dua tokoh di Lampung mengambil formulir pendaftaran pada 2 Februari 2023.

Pertama, eks Danrem 043 Garuda Hitam Amalsyah Tarmizi mengambil formulir pada pukul 14.30 WIB diwakili Nerozely. Sedangkan Ketua DPD Demokrat Lampung, Edi Irawan diwakili R. Suciadi mengambil formulir pada pukul 15.00 WIB.

Baca juga: 20 Bacalon DPD RI Lampung Dinyatakan Memenuhi Syarat

Sementara, pada 1 Februari 2023 Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan politikus sekaligus mantan Ketua DPD tingkat I Golkar Lampung Alzier Dianis Thabranie juga mengambil formulir.

"Hari ini dua. Jadi sejak kemarin total empat orang bacalon yang mengambil formulir," ujar Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum KONI Lampung, Rudi Antoni, Kamis, 2 Februari 2023.

Pengambilan formulir akan berlangsung hingga 5 Februari 2023. Kemudian pengembalian berkas berlangsung pada 6--14 Februari 2023, perbaikan berkas bakal berlangsung pada 15-16 Februari 2023 dan verifikasi perbaikan dukungan bakal berlangsung pada 17 Februari 2023. Sedangkan Musorprov KONI Lampung bakal berlangsung pada 20 Februari 2023. 

Data dari KONI Provinsi Lampung ada 62 cabang olahraga, 15 pengurus KONI Kabupaten/Kota, 6 fungsional cabor. Sehingga, total pemilik suara pada Musorprov nanti berjumlah 83. Namun, ada sekitar 10 cabang olahraga yang masa kepengurusannya telah habis, sehingga jika hingga Musorprov berlangsung 10 cabor belum memperpanjang masa kepengurusan atau melantik kepengurusan baru, maka para cabor tidak bisa memilih.

EDITOR

Adi Sunaryo