#kriminal#komplotan#pengemis#beritalampung

Sindikan Pekerjakan Lansia dan Cacat Untuk Mengemis Sudah Berjalan Satu Tahun

Sindikan Pekerjakan Lansia dan Cacat Untuk Mengemis Sudah Berjalan Satu Tahun
Rumah SP, salah satu pelaku yang memperkerjakan orang tua, sebagai pengemis. (Foto;Dok.Polda Lampung)


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Polda Lampung membongkar komplotan, memanfaatkan orang tua yang cacat, dan sakit untuk dijadikan pengemis.Dirreskrimum Polda Lampung Kombespol Bobby Marpaung, melalui Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, enam pelaku yang dibekuk yakni, SP (41) selaku pimpinan komplotan tersebut, RA (43) wakil, NA (19), Eko (32) dan FA (18) sebagai anggota.

"Kami juga masih melakukan pengejaran terhadap dua orang yang diduga terlibat," ujarnya, Kamis (16/8/2018).


Kemudian di kediaman SP, yang terletak di Gang Lobak, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, terdapat lima lansia yang merupakan korban dan dijadikan alat untuk mengemis, demi mendapatkl pundi-pundi uang.

Lansia tersebut, yakni MM yang merupakan seorang tuna rungu, AG dalam keadaan sakit, DD mengalami gangguan jiwa, DAN diduga stres, dan JN dalam keadaan sakit. "Pengkauan pelaku, baru satu tahun menjalani kegiatan ini, tapi masih kita dalami," katanya.

Modus yang didunakan pelaku dengan cara mengantar jemput para lansia, untuk ditempatkan di setiap titik yang dianggap berpotensi untuk mendapatkan uang melalui mengemis, kemudian para lansia tersebut ditampung di rumah SN.
"Awalnya ada warga Cianjur, Jawa Barat yang mencari saudaranya yakni MM salah satu lansia. Kemudian dia melihat saudaranya ada di SPBU Garuntang, kemudian anggota Lidik, kemudian si pelaku NA kita bekuk, pas mau jemput kakek. Disitu kita amankan lagi komplotannya," katanya.

Sementara,Widianto (48), Ketua RT 06 LK III Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim mengaku, mengatakan, SN beserta orangnya, memang dalam kurun waktu satu tahun ini memang menampung, dan melakukan antar jemput para lansia tersebut."Kerjanya emang sopir truk ekspedisi. Saya tahu kalau semalem diamankan tapi enggak tahu soal apa," katanya.

EDITOR

Asrul septian malik


loading...



Komentar


Berita Terkait