Serapan APBD Lambar 2022 Capai 94,84 Persen, BPBD Hanya 23,14 Persen

Liwa (Lampost.co) -- Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Barat tahun 2022 terealisasi sebesar Rp1,081 triliun atau 94,84 persen dari target Rp1,140 triliun.
Kabag Administrasi Pembangunan Sekretariat Pemkab Lampung Barat Suhendrawati, Kamis 12 Januari 2023, menjelaskan realisasi APBD sebesar Rp1,081 triliun itu secara rincinya adalah untuk belanja pegawai terserap Rp395 miliar dari pagu anggaran Rp412 miliar (95,75%).
Lalu belanja modal Rp191 miliar dari pagu anggaran Rp207 miliar (92,18%), belanja tidak terduga Rp2,4 miliar dari pagu anggaran Rp3,545 miliar (68,2%) dan belanja transfer Rp172 miliar dari pagu anggaran Rp172,750 miliar (99,76%).
Dia menambahkan, adapun dana anggaran yang tidak terserap sebesar Rp58,870 miliar itu tersebar di sejumlah OPD. Anggaran yang belum terserap itu paling banyak ada di BPBD yaitu mencapai Rp13,6 miliar (76,85%) dari pagu anggaran Rp17,7 miliar.
Kemudian Dinas Kesehatan masih terdapat Rp14,3 miliar (10,45%) dari pagu 137,2 miliar. Lalu Kecamatan Belalau Rp47,6 juta (6,28) dari pagu Rp758 juta. Lalu Dinas Pengendalian Penduduk, KBP3A tersisah Rp581 juta (5,04%) dari pagu anggaran Rp11,5 miliar. Kecamatan Sukau Rp36 juta (4,93%) dari pagu anggaran Rp738,1 juta.
"Masih banyaknya anggaran yang tidak terserap tahun 2022 itu dikarenakan beberapa faktor, bisa jadi karena ada efisiensi anggaran atau ada kegiatan yang memang tidak bisa dilaksanakan karena waktunya sudah mendekati akhir tahun," kata dia.
Kepala BPBD Lambar Padang Priyo Utomo, mengakui jika masih banyak anggaran yang dikelola pihaknya tahun 2022 belum terserap.
Anggaran tersebut bersumber dari dana hibah pemerintah pusat melalui BNPB sebesar Rp12 miliar lebih yang masuk di anggaran perubahan. Dana itu baru digelontorkan pada 20 Desember 2022 untuk kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana. Karena baru dikucurkan di akhir tahun maka pelaksanaanya baru bisa masuk di anggaran 2023.
"Jadi, memang anggaranya baru dikucurkan di akhir tahun sehingga kegiatanya memang belum bisa langsung dilaksanakan karena masih perlu proses," kata Padang.
Sementara untuk kegiatan yang bersumber dari anggaran murni, lanjut dia, semua sudah terlaksana dan jika ada sisa itu dikarenakan ada efisiensi anggaran.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat Widyatmoko Kurniawan, membenarkan jika anggaran yang dikelola pihaknya masih tersisah Rp14 miliar lebih.
"Dana yang masih tersisa itu adalah hasil dari penghematan/efisiensi yang dilakukan dari pelaksanaan semua program dan kegiatan. Dana itu nantinya masuk di Silpa," kata dia.
Menurutnya, program dan kegiatan di Dinas Kesehatan, semuanya sudah selesai dilaksanakan. "Jadi, dana yang masih tersisah itu bukan karena tidak terserap atau ada kegiatan yang tidak dilaksanakan tetapi memang murni hasil dari penghematan/efisiensi atas pelaksanaan program dan kegiatan. Salah satunya misalnya hasil penghematan dari kegiatan pengadaan dan lainnya.”
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar