#Pertanian#SeranganTikus#HamaTikus

Serangan Hama Tikus di Palas Kian Mengganas

Serangan Hama Tikus di Palas Kian Mengganas
Tanaman padi milik petani di Desa Palaspasemah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, yang diserang hama tikus, Kamis, 11 Februari 2021. (Foto: Armansyah/Lampost.co)


Kalianda (Lampost.co) -- Sejumlah petani di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, mengaku serangan hama tikus beberapa hari terakhir kian mengganas. Serangan hama pengerat itu merusak tanaman padi milik petani.

Muryati, salah satu petani asal Desa Palaspasemah mengatakan ia mulai kesulitan mengendalikan hama pengerat sejak beberapa hari terakhir. Ia mengaku serangan kian mengganas dan mengancam tanaman rusak.

"Dalam beberapa hari terakhir, serangan hama pengerat kian mengganas. Serangan hama tikus itu merusak beberapa spot tanaman yang kini telH berusia berkisar 28-30 hari setelah tanam (HST)," kata dia, Kamis, 11 Februari 2021.

Dia mengatakan untuk mengendalikan hama tikus itu ia telah berupaya melakukan pengumpanan racun. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil dan justru serangan kian masif.

"Walaupun kami sudah pasang umpan di areal persawahan, tetap saja serangan hama pengerat masih ada. Bahkan, kian mengganas. Kami khawatir tanaman padi seluas dua hektare rusak," kata dia.

Karnadi, petani lainnya mengaku dalam beberapa hari tanaman padi miliknya yang kini berusia berkisar 15-20 HST diserang hama pengerat. Ia kesulitan untuk mengendalikan hama yang memakan batang padi tersebut.

"Hampir tiap malam ada saja tanaman yang dirusak hama pengerat. Tapi, memang serangan hama baru spot-spot. Kalau dibiarkan bisa rusak semua tanaman," kata dia.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT) Kecamatan Palas, Syafrudin membenarkan adanya serangan hama tikus di wilayah Kecamatan Palas. Namun, ia mengaku serangan saat ini belum menimbulkan kerusakan parah.

"Untuk itu, petani diharapkan dapat melakukan upaya pengendalian secara rutin. Tak hanya dengan pengasapan dan pengumpanan saja. Petani juga harus melakukan pembersihan sanitasi lahan," kata dia.

EDITOR

Abdul Gafur


loading...



Komentar


Berita Terkait