Sektor Kehutanan Sumbang PAD Rp295 Juta

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Dinas Kehutanan Provinsi Lampung mencatat pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp295 juta pada 2022. PAD tersebut dikumpulkan dari sejumlah sektor yang berpotensi.
Kepala Dinas Kehutanan Yanyan Ruchyansyah mengatakan terdapat dua sektor yang mempengaruhi masuknya PAD pada sektor Kehutanan di antaranya retribusi, Surat Pendaftaran dan Pendataan Pajak Daerah (SP3D).
"Terdapat dua sektor yang berpotensi, untuk retribusi pada 2022 menghasilkan Rp120 juta dan PAD dari SP3D sebesar Rp175 juga dengan hasil seluruhnya Rp295 juta. Adapun pariwisata menjadi salah satu PAD yang dikumpulkan," kata dia, Minggu, 15 Januari 2023.
Yanyan mengatakan meskipun pariwisata menjadi salah satu PAD sektor Kehutanan, justrus sektor ini paling minim pendapatan. Hal tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya minat yang sedikit wisatawan datang.
"Kami punya sejumlah tempat wisata, misalnya Tahura Wan Abdul Rachman, lokasi ini padahal cukup menarik dan bisa dihasilkan pendapatan, namun selama covid-19 alami penurunan," kata dia.
Menurutnya, sejumlah langkah dilakukan untuk bisa mengeluarkan program yang dapat membangkitkan kembali wisata hutan. "Mungkin kolaborasi dan kerjasama dengan Taman kanak-kanak untuk adanya kunjungan, ini bisa kita jadikan program, tapi langkah lain pun dilakukan," kata dia.
Dia mengatakan pada tahun ini, pihaknya menargetkan PAD sektor kehutanan dapat menyumbang sedikitnya Rp336 juta. "Ini kami upayakan sehingga dapat menyumbang pendapatan daerah," kata dia.
Menurutnya, potensi wisata alam di kawasan hutan dengan daya tariknya yang tinggi merupakan potensi yang bernilai jual tinggi sebagai obyek wisata mulai dari Pantai sampai ke Puncak Gunung, sehingga wisata alam di kawasan hutan layak untuk dikembangkan.
"Saat ini ada 330 unit perhutanan sosial seluas 197.290 hektar dengan melibatkan 89.418 KK dan saat ini berkembang terus usulan-usulan baru perhutanan sosial di di wilayah yang terlanjur dikelola oleh masyarakat. Ini jika berpotensi bisa dijadikan wisata unggul," kata dia.
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar