Sarjana Didorong Kembangkan Usaha Sendiri untuk Buka Lapangan Kerja

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Angka partisipasi kerja lulusan sarjana turun. Pada 2021 lulusan sarja 10,18% dan pada 2022 turun menjadi 9,9%. Untuk lulusan diploma pada 2022 hanya 2,64%.
Pengamat pendidikan Universitas Lampung (Unila) M. Thoha B Sampurna Jaya menyayangkan menurunnya angka partisipasi lulusan sarjana dan diploma.
"Jadi beberapa perusahaan, terutama industri kecil, UMKM atau industri rumah tangga itu pada merekrut hanya lulusan SMP saja. Perusahaan tidak membutuhkan keterampilan tertentu, yang penting bisa baca dan tulis," katanya, Jumat, 16 Desember 2022.
Menurut dia, perlu dikembangkan hilirisasi industri UMKM dan mendorong lulusan perguruan tinggi berinovasi mengembangkan usaha sendiri.
Baca juga: Lulusan SMA di Bandar Lampung Dipersiapkan Masuk Dunia Kerja
"Agar tumbuh kembangnya industri dapat menaikkan angka partisipasi kerja lulusan perguruan tinggi," ujarnya.
Terakhir ia juga menyinggung jumlah lulusan SMK yang juga masih kecil sekali dalam partisipasi dalam dunia kerja. "Hanya 14% sampai 15% saja luslusan SMK itu. Jadi kalau dalam jutaan jumlah tenaga kerjanya sekitar lebih kurang 16 sampai 17 juta saja. Padahal, kita harapkan ini lebih banyak merekrut tenaga SMK ini mestinya," katanya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut penambahan angkatan kerja paling banyak saat ini berasal dari tingkat pendidikan SMP. Namun, jumlah pengangguran paling banyak justru lulusan SMA sederajat ke atas.
Menaker mengatakan profil angkatan kerja Indonesia lulusan SMP ke bawah mencapai 56%. Namun, pengangguran banyak terjadi pada jenjang pendidikan SMA, SMK, diploma, hingga sarjana.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar