Rusia Klaim Bunuh 600 Tentara Ukraina dalam Serangan Rudal

Moskow (Lampost.co) -- Militer Rusia mengeklaim membunuh 600 tentara Ukraina dalam serangan rudal terhadap sebuah barak yang digunakan Kyiv. Serangan itu disebut Moskow sebagai pembalasan atas kematian puluhan tentaranya dalam serangan roket pekan lalu.
Sejumlah pejabat Ukraina membantah ada korban jiwa dalam serangan terbaru Rusia.
Mengutip dari laman 9news.au, Senin, 9 Januari 2023, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu kemarin rudalnya menghantam dua barak yang menampung 1.300 tentara Ukraina di Kramatorsk, Donetsk timur, menewaskan 600 orang.
BACA JUGA: Rusia Akui Banyak Tentara Tewas dalam Serangan Ukraina
Juru bicara Kemenhan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan serangan itu pembalasan atas gempuran Ukraina di Makiivka yang menewaskan setidaknya 89 tentara Rusia.
Serhii Cherevatyi, juru bicara pasukan Ukraina di timur, mengatakan serangan Rusia di Kramatorsk hanya merusak infrastruktur sipil, tidak menewaskan siapa pun. "Angkatan bersenjata Ukraina tidak terpengaruh," tegasnya.
Pemerintah daerah Donetsk mengatakan tujuh rudal Rusia menghantam Kramatorsk dan dua lagi di Konstantynivka, tanpa ada korban jiwa. Disebutkan lembaga pendidikan, fasilitas industri dan garasi rusak akibat serangan rudal di Kramatorsk. Sementara di Kostyantynivka, serangan rudal merusak kawasan industri.
Pada dini hari tanggal 1 Januari lalu, pasukan Ukraina menembakkan rudal ke sebuah fasilitas di Makiivka, tempat tentara Rusia ditempatkan. Serangan itu menewaskan puluhan orang, yang disebut-sebut sebagai gempuran paling mematikan terhadap Kremlin sejak perang dimulai pada Februari 2022.
Hari Minggu kemarin, militer Ukraina mengeklaim menyerang aula perumahan sebuah universitas kedokteran di Rubizhne, sebuah kota di wilayah Luhansk timur yang diduduki Rusia. Serangan itu disebut menewaskan 14 tentara Rusia.
Di tempat lain di timur, Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan satu orang tewas dalam serangan di Bakhmut, dengan delapan lainnya mengalami luka-luka.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar