Rekaman Suara Pengumuman Tsunami ternyata Simulasi

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Panjang menjelaskan penyebab adanya pesan berantai yang berisi akan terjadi tsunami di Lampung.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim, Neneng Kusrini, mengatakan Rabu, 14 September 2022, ada kegiatan simulasi latihan kegiatan peningkatan kemampuan penanganan bencana alam, gunung meletus, dan tsunami oleh Ditpolairud Polda Lampung.
"Jadi rekaman suara yang mengatakan ada tsunami harus mengevakuasi diri ke dataran yang lebih tinggi, itu dikatakan petugas saat simulasi di Pantai Mutun, Pesawaran," katanya, Rabu, 14 September 2022.
Dia menjelaskan dalam simulasi itu dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan termasuk simulasi evakuasi saat bencana seperti terjadinya tsunami. "Jadi banyak kegiatannya, seperti pengenalan dan pemantauan risiko bencana, perencanaan partisipatif penanggulangan bencana, penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pesan akan Terjadi Tsunami di Lampung Hoaks
Rekaman suara yang beredar itu merupakan suara dari salah satu anggota BMKG yang sedang simulasi mitigasi bencana tsunami, yakni memberi peringatan untuk mencegah jatuhnya korban.
"Jadi bukan pengumuman resmi BMKG, melainkan hanya simulasi saja oleh Ditpolairud Polda Lampung bersama BMKG dan Basarnas," ujarnya.
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah menerima pesan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran informasinya. "Kalau ada kabar-kabar seperti itu, bisa langsung dicek kebenarannya melalui call center atau media sosial BMKG Lampung," katanya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar