Ratusan Nasabah BTM Surya Metro Selatan Tuntut Uang Tabungan Dikembalikan

Metro (Lampost.co) ---Ratusan nasabah Baitul Takmil Muhammadyah (BTM) Surya Metro Selatan menuntut uang tabungan bisa kembali.
Data yang dihimpun Lampost.co, BTM Surya Metro Selatan sudah tutup sekitar tahun 2021 lalu. BTM tersebut telah mengelola keuangan milik ratusan nasabah di wilayah Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan.
Salah seorang kerabat nasabah BTM Surya Metro Selatan, AMN mengatakan, sejak diisukan kasus, para nasabah berbondong-bondong mengambil uang tabungan kembali.
Baca juga: 117 BTM Tumbuhkan Aset Rp1,7 Triliun
"Kalau tutupnya sudah dari 2021 lalu. Kasusnya itu, banyak nasabah yang nyimpen uang tapi kalau di ambil uangnya tidak keluar," kata dia sat dikonfirmasi beberapa hari lalu.
Dia menambahkan, nasabah yang menyimpan uang di BTM tersebut cukup banyak. Bahkan, tidak hanya warga sekitar saja yang menabung di BTM tersebut.
Baca juga: Muhammadiyah Tekankan BTM Miliki Kemandirian Sejati
"Dulu itu milik saudara saya sempat hampir tidak bisa diambil. Namun, setelah beberapa lama uangnya keluar, dan itu sepengetahuan saya uang terakhir yang bisa dikeluarkan sebelum kasus. Banyak kok nasabah yang gak bisa diambil," lanjutnya.
Bahkan,kata dia, untuk menutupi seluruh uang nasabah tersebut, pimpinan BMT berjanji akan mengembalikan uang setelah menjual aset miliknya.
"Kalau isu yang berkembang sih, yang punya itu mau jual sawah dulu baru bisa bayar uang nasabah. Tapi ya belum laku-laku juga, pada dasarnya nasabah ini berharap uang yang ditabung bisa pulang lagi," jelasnya.
ID nasabah lainnya menyebut, uang tabungan miliknya hanya dibayar sebesar Rp 100-150 ribu perbulannya. Meskipun, nominal yang ditabung cukup banyak.
"Uang saya masih ada Rp 10 juta lagi. Bulan kemarin ini baru dicicil Rp 300 ribu untuk dua bulan," kata dia.
Dia menambahkan, diakhir tahun 2022 lalu para nasabah pernah dikumpulkan untuk dibayarkan uang nasabah yang nyangkut di BMT tersebut. Namun, hingga saat ini belum juga terealisasi.
"Ya cuma janji aja dulu. Nyatanya, kalau nasabahnya nagih ke rumahnya dengan marah-marah baru di cicil. Katanya kemampuan bayarnya cuma segitulah," lanjutnya.
"Ini saja baru saya, belum yang lain yang sampai ratusan juta. Mereka semua berharap uang yang ditabung bisa kembali lagi," pungkasnya.
Sementara itu, menejer Baitul Takmil Muhammadyah (BTM) Surya Metro Selatan Ibni Dahari mengakui terdapat lebih dari Rp 1 miliar uang nasabah yang terendap dan belum bisa dipulangkan.
"Kita terakhir beroperasi itu Februari 2022 lalu. Kita kena imbas dari kolepnya BMT. Kalau kita ini bukan BMT, tapi BTM. Jadi imbas tahun 2017-2018 pada waktu survive, dihantam juga dengan Covid-19 akhirnya kita tidak bisa bertahan," ujar Ibni Dahari saat ditemui, Kamis, 05 Oktober 2023.
Dia menyebut, dengan kondisi seperti ini, pihaknya telah mengadakan rapat anggota tahunan (RAT) di tahun 2022 lalu, diungkapkan bahwa kondisi sedang tidak stabil.
"Jadi, mereka yang punya hak ini kami kumpulkan. Akhirnya, kami sepakati akan dikembalikan secara bertahap dan tidak semua sekaligus," tambahnya.
"Jangankan kami yang hanya sebatas koperasi, bank saja kalau diambil sekaligus mereka ga bisa kan. Akhirnya kami minta pengertian dikembalikan secara bertahap," lanjutnya.
Dia menyebut, untuk total nasabah yang menabung di BTM Surya Metro Selatan sebanyak 300 orang lebih dengan besaran yang bervariasi.
"Nah, untuk total uang yang terendap itu sekitar Rp 1 miliar. Sementara, untuk yang yang berada di masyarakat atau pembiayaan dari kami ada sekitar Rp 800 juta," ungkapnya.
Sementara itu, untuk metode pengembalian kan ada yang namanya atasan seperti menejer dan di bawah ada karyawan. Maka dalam RAT pihaknya berusaha untuk mengembalikan itu dengan cara kolektif dan menjual aset.
"Karena kondisinya tidak seideal dan normal,maka kami cicil. "Saya tidak bisa menjanjikan batas waktu dan nilainya. Yang penting rata dulu dan sudah saya kasih pengertian ke nasabah dulu. Batasan waktu yang tidak bisa pastikan," pungkasnya.
EDITOR
Nurjanah
Komentar