Puluhan Kg Ikan di Keramba Danau Ranau Mati

Liwa (Lampost.co) – Puluhan kg ikan di keramba milik warga di perairan danau Ranau Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat mati diduga akibat terdampak penomena alam tahunan.
"Ini masih gejala saja dan jumlah ikan yang mati itu juga masih dalam kondisi normal," kata Camat Lumbok Seminung Erwin, yang juga memiliki usaha kerambah ikan di kawasan Danau Ranau saat dihubungi melalui selulernya, Rabu, 11 Januari 2023.
Ia mengaku, penomena alam yang terjadi di perairan Danau Ranau ini merupakan penomena tahunan yang terjadi dalam beberapa tahun sekali dan terakhir terjadi 2018. Ikan yang mati itu tidak hanya terjadi di kerambah saja akan tetapi ikan liar juga ada yang mati.
Namun tidak semua kawasan perairan danau terimbas. Kejadian kali ini gejalanya sudah mulai sejak beberapa hari lalu yang ditandai dengan perubahan warna air, yang diiringi dengan ikan-ikany naik ke permukaan air seperti mabok karena kekurangan oksigen.
Ia menambahkan, ada beberapa faktor penyebab ikan ini mengalami kematian yaitu karena perubahan cuaca dari hujan ke panas dengan arus yang berputar-putar sehingga menyebabkan banyak ikan yang kurang sehat dan akhirnya mati.
Selain itu, ada kemungkinan juga munculnya kandungan belerang secara tiba-tiba yang menyebabkan ikan mabok. Karena sejak beberapa hari ini ikan tidak mau makan.
Kabid produksi Dinas Perikanan Lambar Umi Fitria, membenarkan jika ikan di beberapa kerambah budidaya ikan masyarakat di perairan Danau Ranau di Lumbok Seminung mati.
Namun jumlah kematian ikan itu masih tergolong normal sebab dari sekitar 1 ton ikan, yang mati sekitar 40 kg.
Mengenai penyebabnya, belum dapat dipastikan karena belum dilakukan pengujian. Untuk mengatasi permasalahan itu maka solusinya perlu ada tambahan pancuran buatan di tiap unit keramba untuk menambah kandungan oksigen dalam air. “Karena jika dilihat gejala awalnya sepertinya ikan-ikan itu mengalami kekurangan oksigen cair sehingga ikan pada naik ke atas dengan kondisi seperti mabok,” kata dia.
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar