#beritalampung#beritabandarlampung#ekbis#tembakau

Produksi Tembakau Lampung di 2021 Capai 816 Ton

Produksi Tembakau Lampung di 2021 Capai 816 Ton
Bimbingan teknis pelaku usaha tembakau di Provinsi Lampung yang dilaksanakan di Arnes Hotel, Bandar Lampung, Rabu 23 November 2022. Lampost.co/Atika Oktaria


Bandar Lampung (Lampost.co): Provinsi Lampung memiliki potensi besar untuk mengambangkan produksi tanaman tembakau, dimana per tahunnya produksi tembakau di Lampung berkembang pesat. 

Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Ratna Melia Sari menjelaskan pada 2021 jumlah produksi tembakau yang dihasilkan oleh petani di daerah mencapai 816 ton dengan jumlah luas areal tanam 722 hektare.

"Potensi bahan baku tembakau tersebut harus diiringi dengan hilirisasi komoditas untuk meningkatkan nilai tambah yang akan dihasilkan oleh para petani," kata Ratna Melia, Rabu, 23 November 2022. 

Ia menjelaskan jika sebagian besar produksi tembakau diserap oleh pasar lokal dalam bentuk tembakau rajang dan sebagian lagi dijual dalam bentuk rajang dan krosok.

Baca juga:  Pendaftar Pilrek dari Luar Unila Sepi Peminat

"Daerah yang melirik potensi tembakau kita mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur untuk bahan baku industri rokok," kata dia. 

Dengan melihat potensi yang mumpuni, Pemprov Lampung melaksanakan kegiatan bimbingan teknis IKM pengolahan tembakau dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha pengolahan tembakau.

"Melalui kegiatan ini kami harapkan kedepan dapat mendorong tumbuhnya industri pengolahan tembakau di Provinsi Lampung baik skala kecil, menengah ataupun besar," kata Kabid Pemberdayaan Industri Disperindag Lampung, Firwansyah. 

Ia menjelaskan pihaknya mendampingi 20 orang pelaku usaha tembakau. "Masing-masing berasal dari Pringsewu dan Lampung Timur, karena kedua kabupaten tersebut sebagai penghasil tembakau cukup besar di Lampung," ujar dia. 

Sementara itu, salah satu pelaku industri rokok asal Lampung Timur, Ifan Andriansyah mengatakan jika dalam sehari dirinya mampu memproduksi hingga ratusan ribu batang rokok.

"Dalam sehari bisa produksi ratusan ribu batang, karena 1 kilogram tembakau saja bisa menghasilkan 850 batang yang kemudian kita kemas dan dibagi 12 batang per bungkusnya," kata dia. 

Namun Ifan mengakui jika saat ini pihaknya masih terkendala dalam hal pemasaran sehingga sulit untuk bersaing dengan produk-produk rokok yang berasal dari Pulau Jawa.

"Sayangnya untuk pemasaran kami belum maksimal. Kami butuh pendampingan dari pemerintah. Fasilitas dari industri juga masih terbatas karena alat kita belum canggih. Kalau untuk bahan baku sendiri sudah cukup, paling untuk racikan penambah kita datangkan dari Jawa," katanya.

EDITOR

Adi Sunaryo


loading...



Komentar


Berita Terkait