Prevalensi Stunting Balita di Lampung Capai 15,2% Tahun 2022

Bandar Lampung (Lampost.co)--Angka pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak tahun 2018-2022 menunjukkan tren yang positif yakni sebesar 15,2%.
Asisten Administrasi Umum, Senen Mustakim mengatakan penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas pemerintah Lampung untuk mewujudkan rakyat Lampung berjaya.
"Masalah stunting harus diselesaikan secara terintegrasi dengan lintas sektor dan multi stakeholder. Jadikan Lampung bebas stunting," kata dia saat membuka kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota di Ballroom Swiss-Belhotel. Rabu, 9 Mei 2023.
Baca juga : Wali Kota: Stunting di Bandar Lampung Turun 8 Persen
Senen mengatakan pencapaian prevalensi Lstunting pada balita di Lampung tahun 2022 menempati peringkat ke-3 nasional dengan kategori tingkat stunting terendah.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lampung terus berkarya, stunting turun rakyatnya berjaya," kata dia.
Baca juga : Penanganan Stunting di Lampung Fokus di Daerah dengan Kasus Meningkat
Menurut Senen, masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia, karena anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik tapi juga pertumbuhan otaknya.
"Efeknya, SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara. Disini negara hadir untuk masyarakat guna menurunkan stunting," katanya.
Baca juga : Akselerasi Penurunan Kasus Stunting Butuh Keterlibatan Tenaga Kesehatan Terlatih
Permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya. Untuk itu diperlukan kontribusi dan kerjasama dari seluruh pihak.
"Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas," kata Senen.
Sementara pada tahun 2024 mendatang, Provinsi Lampung menargetkan penurunan stunting nasional sebesar 14%.
EDITOR
Putri Purnama
Komentar