#pakanternak#pakanfermentasi#beritalampung

Petani Desa Madukoro Dilatih Membuat Pakan Ternak Fermentasi

Petani Desa Madukoro Dilatih Membuat Pakan Ternak Fermentasi
Penyuluhan pembuatan pakan ternak fermentas. Lampost.co/Yudhi Hardiyanto


KOTABUMI (Lampost.co) -- Untuk membantu peternak yang mengalami kesulitan mencari pakan di musim kemarau, Dinas Pertanian Lampung Utara menggelar pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi bagi peternak di Desa Madukoro.

Petugas penyuluh pertanian, Johansyah Rizal mengatakan peternak kambing ataupun sapi di perdesaan mencari rumput untuk pakan secara manual. Di musim penghujan cara tersebut efektif dilakukan, sebab ketersediaan pakan hijau ternak melimpah di areal pertanian. Namun di musim kemarau saat ini, rumput di lahan pertanian banyak yang mati dan tanah menjadi gersang. Kalaupun ada, jumlahnya sangat terbatas.

"Pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi bagi peternak Desa Madukoro lebih ditujukan agar peternak dapat mengoptimalan pemanfaatan limbah pertanian yang melimpah di desanya, sebagai alternatif pakan pengganti rumput bagi hewan rumansia seperti sapi maupun kambing," ujarnya, saat pelatihan di aula Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara, Rabu, 18 September 2019.

Dia mecontohkan pemanfaatan seperti kulit singkong, onggok atau limbah tapioka, daun kering, jerami maupun batang pisang, dapat dijadikan pakan ternak alternatif pengganti rumput. Hanya saja, sebelum dimanfaatkan untuk pakan, mesti di olah dulu. Sebab, pakan alternatif tertentu seperti kulit singkong maupun onggok masih mengandung racun yang berbahaya bagi ternak. Selain itu, kadar gizi pakan alternatif, misalnya daun kering, jerami maupun batang pisang, sangat rendah sehingga bila diberikan langsung ternak akan rentan mengalami kurang gizi.

"Limbah pertanian memiliki kekurangan, selain seratnya terlalu kasar yang menyebabkan ternak yang dibudidayakan tidak mau makan serta sulit mencerna, beberapa jenis limbah mengandung racun dan kadar gizinya sangat rendah. Dengan proses fermentasi, selain menetralkan racun, kadar gizi seperti protein pada limbah tersebut dapat dinaikkan, karena bakteri akan memecah serat kasar menjadi serpihan lebih halus sehingga mudah di cerna hewan ternak," tuturnya.

Selain itu, pakan fermentasi, ternak sangat disukai ternak karena rasanya manis dan kelebihan pakan tersebut dapat disimpan dalam jangka waktu lama sekitar 5 - 8 bulan. Sehingga, secara tidak langsung bila diaplikasikan para peternak Desa Madukoro  bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat karena lebih menghemat waktu dan lebih efisien.

EDITOR

Yudhi Hardiyanto


loading...



Komentar


Berita Terkait