#ojk#pinjol#fintech

Pertumbuhan Pinjol di Lampung Lampaui Nasional

Pertumbuhan Pinjol di Lampung Lampaui Nasional
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Bambang Hermanto. Lampost.co/Triyadi Isworo


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kinerja industri teknologi keuangan atau financial technology (Fintech) peer to peer lending dan pasar modal untuk industri peminjaman uang berbasis teknologi melampaui angka pertumbuhan nasional.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Bambang Hermanto menjelaskan, jumlah akun dan transaksi baik peminjam (borrower) maupun pemberi pinjaman (lender) di Provinsi Lampung mengalami peningkatan pesat.  

"Di Provinsi Lampung, secara tahunan (yoy) jumlah akun lender meningkat sebesar 4.629 akun (62,05%) dan jumlah akun borrower meningkat sebesar 347.248 akun (73,33%) sementara secara nasional, masing-masing hanya tumbuh sebesar 12,91% dan 68,15%," katanya, Jumat, 4 Maret 2022.

Baca: Terhindar dari Risiko Layanan Ilegal, Ini Aturan Hukum yang Melindungi Konsumen Pinjaman Online

 

Peningkatan akun ini diikuti dengan kenaikan jumlah transaksi lender dan borrower di Provinsi Lampung yang masing-masing meningkat sebesar 138.641 akun (138,78%) dan 4.705.736 akun (141,10%) atau melebihi nasional yang masing-masing hanya tumbuh sebesar 68,37% dan 114,62%. 

Peningkatan aktivitas transaksi ini juga mendorong peningkatan outstanding pinjaman yang posisi 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp29.880 miliar atau tumbuh 95,05% secara nasional dan Rp467 miliar atau tumbuh 118,22%.

Selanjutnya, pada sektor pasar modal, nilai transaksi efek di Provinsi Lampung selama 2021 cenderung menurun. Namun, apabila dijumlahkan seluruh transaksi bulanan selama setahun nilainya lebih besar dibanding 2020. Jumlah investor di Provinsi Lampung berdasarkan Single Investor Identification (SID) hingga posisi Desember 2021 adalah sejumlah 171.067 investor atau bertambah 104.408 investor dibandingkan posisi Desember 2020.

"Jumlah investor di Provinsi Lampung sebanyak 2,41% dari investor secara nasional yang mencapai 7.078.565 investor," katanya.

Saat ini juga tercatat delapan perusahaan yang mengakses sumber pendanaan usaha melalui perusahaan Securities Crowd Funding (SCF) yang melayani penerbitan saham maupun obligasi atau surat utang perusahaan. Selama 2021 jumlah dana yang berhasil dihimpun untuk pendanaan usaha delapan perusahaan yang bergerak di tambak udang tersebut mencapai Rp2,08 miliar.

Direktur Lahan Sikam, Ade Sumaryadi mengatakan, prospek pinjaman online (Pinjol) resmi atau bidang pembiayaan peer to peer lending di Lampung cukup bagus. Apalagi di tengah pandemi covid-19 yang menuntut geliat usaha harus kreatif agar ekonomi tetap bisa tumbuh dan bangkit. 

Lahan Sikam merupakan Platform penyelenggara peer to peer lending yang mempertemukan antara lender dengan borrower. Sudah empat tahun perusahaan startup lokal Lampung ini resmi terdaftar di OJK. Pihaknya memiliki dua produk pendanaan yakni pendanaan usaha usaha kecil menengah atau mikro dan pendanaan para petani serta peternak.

"Secara project saat ini ada sekitar delapan ribuan terdanai dengan jumlah borrower masih sekitar 4.726 dan jumlah lender aktif ada sekitar 647. Kalau untuk jumlah dana penyaluran sampai akhir Desember 2021 kemarin mencapai Rp112 miliar dan saat ini bergerak diangka Rp126 miliar," katanya.

EDITOR

Sobih AW Adnan


loading...



Komentar


Berita Terkait