Pertumbuhan Pariwisata Nasional Diharapkan Terus Berlanjut Usai Lebaran

Jakarta (Lampost.co) -- Pola dukungan sejumlah pihak yang mampu menciptakan lonjakan wisatawan pada musim mudik lebaran 2022 dinilai patut dijadikan sebagai dasar pengembangan pariwisata nasional ke depan.
"Kombinasi dari kebijakan pemerintah dan kreativitas daerah dalam mengelola kawasan wisata yang baik harus terus dilanjutkan untuk pengembangan pariwisata nasional ke depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 9 Mei 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan wisatawan mancanegara pada Februari 2022 naik 21,91% dibandingkan Januari 2022. Bahkan kalau dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 meningkat 151,98%.
Bahkan salah satu platform pemesanan penginapan mencatat, saat libur lebaran 2022 ini terdapat empat kota menjadi tujuan masyarakat untuk berlibur, yaitu, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Bali. Pemesanan kamar di empat kota tersebut naik 13% dibandingkan pekan ketiga April 2022.
Sejumlah lokasi wisata di tanah air sepanjang musim libur Lebaran tahun ini pun menunjukkan lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, lonjakan wisatawan pada masa libur Lebaran tidak terjadi begitu saja, tanpa campur tangan faktor-faktor lain.
Kebijakan pemerintah memperbolehkan mudik tahun ini, mencairkan tunjangan hari raya (THR) tepat waktu dan menjaga kondisi perekonomian untuk tetap kondusif menjadi sejumlah faktor yang dinilai menjadi pendorong lonjakan wisatawan di berbagai daerah.
Pola-pola dukungan dari sejumlah pihak untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata nasional itu, harus terus dilanjutkan.
Dia berpendapat jenis pariwisata yang bisa segera didorong untuk diakselerasi pertumbuhannya antara lain wisata alam.
Sebab, Indonesia memiliki banyak kawasan dengan keindahan alam yang luar biasa, baik dalam bentuk pegunungan, pantai, kawasan sungai, bahkan desa-desa yang memiliki budaya yang unik dan bisa ditawarkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata.
“Sejumlah potensi wisata itu menunggu kreativitas para pemangku kepentingan dan masyarakat di daerah untuk segera mengelolanya agar layak menjadi kawasan wisata yang siap dikunjungi wisatawan dengan meningkatkan kualitas lingkungan, sehingga berdampak ekonomi yang luas bagi daerah yang bersangkutan,” kata dia.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar