Permukaan Air di Sekitar GAK Naik Akibat Kecepatan Angin

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Panjang menyatakan naiknya permukaan air di sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK), tidak berhubungan dengan erupsi.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim, Suci Eka W mengatakan naiknya permukaan air laut disebabkan perubahan kecepatan angin di wilayah sekitar GAK.
"Untuk beberapa hari ke depan di wilayah GAK prakiraan kecepatan angin mencapai 20 knot dan menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang," kata dia, Rabu, 26 Oktober 2022.
Suci mengatakan bagi masyarakat yang ingin mengetahui kondisi tinggi air laut di perairan sekitar wilayah GAK dapat mengakses website resmi Sistem Referensi Geospasial Indonesia. Di sana data disajikan sejara real-time.
"Akses saja link https://srgi.big.go.id/tides/sbsi ada menu water level, kalau misalnya ada erupsi dan grafiknya menunjukkan perubahan yang nggak halus dan acak-acakan, berarti akan ada sesuatu misal terjadinya tsunami," katanya.
Untuk saat ini, lanjut Suci, permukaan laut di perairan Pulau Sebesi terpantau tenang dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Masyarakat terutama nelayan diminta untuk tenang namun tetap waspada.
"Untuk informasi resmi, masyarakat dapat menanyakan kepada BMKG melalui call centre ataupun media sosial resmi kami," kata Suci.
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar