Percepat Embarkasi Internasional

Perjalanan ibadah haji atau umrah tanpa transit di Jakarta menjadi dambaan warga muslim di Lampung. Apalagi layanan menjadikan Lampung sebagai embarkasi haji juga akan mendorong layanan penerbangan internasional lainnya.
Saat ini Lampung masih menjadi embarkasi antara. Para jemaah calon haji yang terbang melalui Bandara Radin Inten II Branti, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, harus transit dahulu ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Padahal setiap tahun ada sekitar 7.423 jemaah asal Lampung yang tergabung dalam 19 kloter (reguler).
Para jemaah asal Lampung itu masih berlabel kelompok terbang (kloter) Jakarta Garuda (JKG) yang tercatat di embarkasi Pondok Gede, Jakarta. Atau Jakarta Saudi Airlaines (JKS) yang tercatat embarkasi Bekasi. Belum juga diputuskan kapan label mereka menjadi LPG (Lampung Garuda) atau LPS (Lampung Saudi).
Saat menyambut kedatangan jemaah asal Lampung yang tergabung dalam kloter JKG 5 atau kedatangan pertama jemaah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan embarkasi penuh itu. Pada musim haji 2020 Lampung dengan Bandara Radin Inten II-nya sudah menjadi tempat pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji tanpa transit.
Bahkan, embarkasi penuh dapat berlaku mulai Oktober 2019. Dengan kapasitas 14 ribu jemaah umrah, dapat dilayani langsung penerbangan Lampung—Jeddah, Arab Saudi. Menurut Pemprov, kini di bandara masih dilakukan pengerjaan konstruksi landasan pacu dan penyiapan cor beton parkir pesawat A330-300 di Bandara Internasional Radin Inten II selesai dikerjakan.
Keberadaan embarkasi internasional belum cukup hanya dengan peningkatan pembangunan bandara internasional di Lampung. Keberadaan pesawat dan jalur penerbangan antarnegara juga harus dicarikan solusi. Sebab, warga Lampung ke luar negeri tidak hanya untuk ibadah umrah dan haji, banyak juga yang perjalanan bisnis dengan tujuan bukan hanya Arab Saudi.
Kemudian pesawat pun dari luar negeri datang ke Lampung, tidak mungkin akan kosong kursinya. Namun, harus tetap diisi para penumpang tujuan Lampung. Sehingga harus juga disediakan hubungan bisnis dan investasi di Lampung. Selain itu, paket tawaran wisata harus makin gencar digaungkan kepada para calon pengunjung Lampung.
Kini tinggal para kalangan bisnis yang harus bisa menambah kekuatan untuk jalur penerbangan di Bandara Internasional Radin Inten II itu. Jangan sampai bandara terbesar di Lampung tersebut hanya menjadi bandar internasional di musim haji. Atau hanya tentatif saat akan memberangkatkan umrah.
EDITOR
Tim Redaksi Lampung Post
Komentar