#perbankan#ojk

Perbankan Didorong Salurkan Pembiayaan ke Sektor Pertanian dan UMKM

Perbankan Didorong Salurkan Pembiayaan ke Sektor Pertanian dan UMKM
Coffee Morning dan Diseminasi Perekonomian Lampung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Jumat, 4 Agustus 2023. Silvia/Lampost.co


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung mendorong peran perbankan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto, mengatakan kinerja pembiayaan perlu ditingkatkan agar perkembangan ekonomi daerah berjalan optimal. 

"Kinerja perbankan di Lampung pada semester I 2023 meningkat 8,21 persen year on year (yoy) atau Rp79,83 triliun," kata Bambang, saat Coffee Morning dan Diseminasi Perekonomian Lampung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Jumat, 4 Agustus 2023.

Pihaknya menargetkan peningkatan kinerja pembiayaan hingga 9-11 persen pada akhir 2023. Proyeksi tersebut diiringi dengan membaiknya rasio pembiayaan bermasalah di angka 2,28 persen dan fungsi intermediasi 128,59 persen.

Sebagian besar penyaluran pembiayaan ditujukan pada sektor produktif berupa modal kerja dan investasi hingga 63,17 persen. "Ini menggambarkan peran perbankan cukup besar dalam mendorong bergeraknya sektor produktif di Lampung," tuturnya. 

Hal itu bisa dicapai melalui sektor pertanian, seperti kelapa sawit, singkong, karet, dan padi. "Dari 13,47 persen pada 2019 meningkat menjadi 15,73 persen dengan nominal Rp12,56 triliun," kata dia. 

Menurutnya, peningkatan pembiayaan di sektor pertanian diakselerasi implementasi program kartu petani berjaya (KPB) dan optimalnya kinerja perbankan penyalur kredit usaha rakyat (KUR). 

Adapun realisasi KUR pada semester I 2023 mencapai Rp3,27 triliun yang tersalur kepada 67.743 debitur. Sementara penyaluran pembiayaan pada sektor UMKM juga menunjukkan peningkatan di dua tahun terakhir. 

"Pembiayaan UMKM hingga semester I 2023 tersalur Rp28,47 triliun dengan share 35,67 persen dan rasio NPL terjaga di angka 3,77 persen," jelasnya. 

EDITOR

Effran Kurniawan


loading...



Komentar


Berita Terkait