Peratin Se-Lampung Barat Deklarasi Pekon Tangguh Bencana

Liwa (Lampost.co): Dalam rangka mendukung dan mewujudkan kabupaten tangguh bencana, BPBD Lampung Barat menggelar apel deklarasi desa/pekon dan kelurahan tangguh bencana yang dipusatkan di lapangan kantor bupati, Senin, 5 Desember 2022.
Apel deklarasi pekon dan kelurahan tangguh bencana itu dipimpin langsung oleh Bupati Lambar Parosil Mabsus dan dihadiri Wabup Mad Hasnurin serta para kepala OPD dan asisten Setdakab Lampung Barat.
Selain para peratin dan lurah, apel deklarasi itu juga diikuti oleh Satgas Desa Tangguh Bencana se-Kecamatan Balikbukit. Dalam kegiatan itu, Parosil juga menyerahkan SK pembentukan Satgas Desa Tangguh Bencana untuk Pekon yaitu Sedampah Indah, Way Empulau Ulu, dan Kubuperahu Kecamatan Balikbukit.
Deklarasi pekon dan kelurahan tangguh bencana itu dibacakan oleh peratin Sebarus Melki. Dalam deklarasinya, ia menyampaikan untuk mewujudkan komitmen bupati menjadikan Lampung Barat sebagai kabupaten tangguh bencana, maka seluruh pekon dan kelurahan di Lambar menyampaikan komitmen bersama antara lain menyampaikan siap mendukung terbentuknya pekon dan kelurahan tangguh bencana (Destana), siap menyediakan anggaran untuk penanganan bencana di pekon dan kelurahan serta aktif melaksanakan mitigasi bencana di pekon dan kelurahan masing-masing.
Baca juga: Korban Penembakan di HTI 44 Tubaba Anggota PSHT
Bupati Parosil mengatakan berdasarkan analisis perkiraan cuaca yang dilakukan oleh BMKG, bahwa pada November hingga akhir 2022, terjadi peningkatan intensitas curah hujan akibat fenomena alam.
"Kondisi ini tentu ada kemungkinan bisa meningkatkan resiko bencana banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung," kata Parosil.
Menurutnya kesiapsiagaan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah yang dilaksanakan bersama-sama dengan pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat termasuk di dalamnya Satgas penanggulangan bencana.
"Lambar merupakan daerah yang memiliki risiko bencana yang tinggi. Kondisi ini mengharuskan agar semua harus siap dan terbiasa hidup berdampingan dengan bencana yang dimaksud," katanya.
EDITOR
Adi Sunaryo
Komentar