Perajin Tahu dan Tempe Mengeluhkan Harga Kedelai Melejit

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Perajin tahu dan tempe di Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, mengeluhkan harga kedelai yang melejit. Sebab, kondisi itu memaksa para pelaku usaha tersebut untuk memperkecil ukuran produk.
Salah seorang perajin tempe, Sutrisno, mengatakan harga bahan baku tempe melonjak dalam sepekan terakhir. Dari harga yang sempat menjadi Rp13.800 kini menjadi Rp14.500 per kg. Ditambah barang tersebut tengah langka.
"Kedelai lagi langka sudah dicari. Kalau ada pun stok Desember yang belum habis," kata Sutrisno, Selasa, 3 Januari 2023.
Kondisi itu membuatnya terpaksa memperkecil ukuran tempe. Hal itu juga membuat banyak konsumen komplain.
Perajin tahu, Supri, mengaku turut mengecilkan ukuran produk untuk menyiasati kenaikan harga kedelai. Kenaikan harga kedelai dipengaruhi kelangkaan barang.
"Hampir setiap dua minggu ada kenaikan harga. Ada penurunan sedikit hanya sebentar dan kembali naik menjadi Rp14.500 per kg," ujarnya.
Dia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga dan memperhatikan nasib pelaku usaha tahu dan tempe. “Kondisi itu sangat memberatkan masyarakat kecil," kata dia.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar