Penyaluran Pupuk Subsidi 2022 Capai 88 Persen

Jakarta (Lampost.co) -- Pupuk Indonesia mencatat penyaluran pupuk subsidi pada 2022 ini mencapai 88,5 persen dari total alokasi yang ditetapkan pemerintah. Jumlah itu untuk periode penyaluran hingga akhir November 2022.
SEVP Operasi Pemasaran Pupuk Indonesia, Gatoet Gembiro Noegroho, mengatakan stok pupuk subsidi nasional tahun anggaran 2022 saat ini masih terdapat 669.109 ton hingga 14 Desember 2022. Angka tersebut setara 142 persen dari batas ketentuan stok yang diatur Kementerian Perdagangan. Jumlah itu terdiri dari urea 410.642 ton dan NPK 258.467 ton.
Sementara dari sisi penyaluran, Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk subsidi 6.879.928 ton hingga akhir November 2022 atau mencapai 88,5 persen dari total alokasi yang ditetapkan pemerintah. Penyaluran itu terdiri dari pupuk urea 3.605.372 ton, NPK 2.656.760 ton, SP-36 163.467 ton, ZA 220.439 ton, dan organik 233.889 ton.
Sesuai Permentan Nomor 10 Tahun 2022, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan pada dua jenis pupuk Urea dan NPK. Kedua jenis pupuk bersubsidi itu untuk sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi. Kesembilan komoditas tersebut padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.
Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi diantaranya wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan kartu tani (untuk wilayah tertentu).
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar