Penjelasan BMKG Soal Turun Hujan Ditengah Musim Kemarau

Bandar Lampung (Lampost.co)--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung memprakirakan hujan disertai kilat/petir masih akan berlangsung hingga pertengahan Mei 2023.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan fenomena tersebut terjadi akibat masih terpantaunya awan kumulonimbus di wilayah Lampung.
"Ini karena awan hujan didominasi oleh awan kumulonimbus, awan hitam pekat yang cenderung pendek sumber terjadinya kilat dan petir. Saat ini wilayah-wilayah Lampung didominasi oleh awan itu," ujarnya. Kamis, 11 Mei 2023.
Baca juga : 5 Wilayah di Tulangbawang Terancam Dilanda Kekeringan Saat Musim Kemarau 2023
Berdasarkan data dan analisis BMKG, beberapa wilayah Lampung seperti Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Utara, Tanggamus, Pesisir Barat, Way Kanan, dan Lampung Barat kini baru mulai memasuki puncak musim hujan.
Sementara wilayah Lampung bagian selatan seperti Bandar Lampung, Pesawaran, sebagian Pringsewu, Metro, Lampung Selatan, dan sebagian Lampung Timur sudah memasuki musim kemarau.
Baca juga : Warga Lampung Diminta Sadar Risiko Bencana Musim Kemarau
"Masih ada potensi hujan walau kemarau, karena karakteristik musim ini tidak selamanya nggak akan terjadi hujan. Tetap ada, tetapi intensitasnya nggak sebanyak saat musim hujan," kata Rudi.
Kondisi hujan saat musim kemarau identik dengan peralihan musim atau biasa disebut pancaroba. Meski begitu, potensi hujan akan berkurang saat seluruh wilayah Lampung masuk musim kemarau.
Baca juga : Lampung Bakal Alami Musim Kemarau 2023 Lebih Panjang dan Kering
"Kami perkirakan di pertengahan Mei semua wilayah Lampung sudah memasuki musim kemarau. Sehingga potensi untuk cuaca hujan berpetir itu sudah berkurang," pungkasnya.
EDITOR
Putri Purnama
Komentar