Pengamat Transportasi: Zero ODOL Harus Diimplementasikan Tahun Ini

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pengamat transportasi, IB Ilham Malik menilai kebijakan zero over dimension and over load (ODOL) harus diterapkan di tahun ini, sesuai dengan target pemerintah. Sebab, program itu telah dicanangkan sejak 2017 tetapi tidak bisa segera terlaksana karena terbentur desakan para pengusaha yang merasa belum siap dengan dampak kebijakan tersebut.
"Tahun 2023 ini harusnya menjadi titik henti dari lobi-lobi yang dilakukan pengusaha," kata dia saat dihubungi, Minggu, 29 Januari 2023.
Menurutnya, ketika para pengusaha meminta penundaan implementasi kebijakan ini, maka harus ada roadmap jelas tentang strategi yang akan pengusaha lakukan agar zero ODOL segera terlaksana.
Keberadaan kendaraan berat yang memiliki dimensi dan muatan berlebih ini memberikan cukup banyak dampak negatif. Kerugian ini bisa dalam bentuk materiel ataupun rupiah juga sebagai penyumbang angka kecelakaan lalu lintas.
"Berapa lagi angka kecelakaan lalu lintas yang akan ditimbulkan oleh kendaraan ODOL. Kerugian yang ditimbulkan bahkan jika dirupiahkan banyak sekali," kata dia.
Ilham juga menyebut kendaraan ODOL turut menjadi penyebab atas kerusakan jalan.
"Adanya ODOL menjadi penyebab kerusakan infrastruktur jalan kita. Jika digabungkan, angka kerugian yang ditimbulkan ODOL ini akan jauh lebih besar dari pada biaya yang harus ditanggung pengusaha ketika kebijakan ini diterapkan," kata dia.
Dia menyambut baik keputusan menteri perhubungan, menteri pekerjaan umum, menteri perindustrian dan kepolisian yang mendukung penerapan kebijakan zero ODOL di 2023.
Tidak Relevan
Lebih lanjut, dia menyebut alasan para pengusaha yang ingin menunda pengimplementasian kebijakan zero over dimension and over load (ODOL) tidak relevan.
"Apa yang disampaikan oleh pengusaha bahwa akan menimbulkan inflasi kemudian biaya tinggi karena adanya zero ODOL, saya kira menjadi sangat tidak relevan," ungkapnya.
Meskipun perusahaan akan terdampak dengan diterapkannya kebijakan ini, kajian beberapa lembaga riset menyebut biaya tambahan yang dikeluarkan akan terkompensasi dengan adanya kegiatan lainnya yang muncul dengan tidak adanya ODOL. Selain itu, kebijakan ini berpeluang membentuk lapangan kerja baru di sektor pendistribusian barang.
"Kajian yang ada menunjukkan transport cost yang muncul karena zero ODOL itu sangat kecil. Bahkan ini akan menumbuhkan jenis usaha baru," kata dia.
Lebih lanjut, Ilham menuturkan keberatan pengusaha ini telah dibahas di berbagai forum bahwa penerapan zero ODOL tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya usaha.
"Makanya para pengusaha itu sudah meminta supaya mereka bisa diberi waktu untuk mengembalikan biaya investasi mobil mereka juga biaya lainnya," kata dia.
Ia berharap kebijakan zero ODOL harus segera diimplementasikan. Sebab, kerugian yang ditimbulkan ODOL sangat besar.
"Kami menyarankan kepada pemerintah untuk terus mengimplementasikan kebijakan ini. Supaya banyak masyarakat yang diuntungkan. Jangan sampai, hanya pengusaha yang diuntungkan dengan berkamuflase bahwa (adanya ODOL) akan membuat harga barang menjadi terjangkau di masyarakat," kata dia.
EDITOR
Deni Zulniyadi
Komentar