#beritalampung#beritalampungterkini#pendidikantinggi#pendidikan

Pengamat Sebut Lintas Jurusan Masuk Perguruan Tinggi Tingkatkan Multidisipliner Ilmu

Pengamat Sebut Lintas Jurusan Masuk Perguruan Tinggi Tingkatkan Multidisipliner Ilmu
Ilustrasi. Dok


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengizinkan semua siswa yang mengikuti seleksi masuk PTN 2023 lintas jurusan. Lintas jurusan diterapkan dalam seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP atau dulu SNMPTN) dan seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT atau dulu SBMPTN) pada 2023.

Siswa jurusan IPS atau Bahasa bisa memilih jurusan IPA, baik di SNBT maupun SNBP. Begitu juga sebaliknya, siswa IPA bisa memilih jurusan IPS atau Bahasa.

Menanggapi hal tersebut, pengamat pendidikan Unila M. Thoha B Sampurna Jaya mengatakan hal itu sudah terlihat dari aturan baru Kemendikbudristek yakni Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri pada 2023.  "Nanti tesnya tidak ada tes pelajaran IPA atau IPS. Dari situ kelihatan secara keilmuan itu tidak ada batasan di masyarakat baik IPA maupun IPS," katanya, Senin, 19 September 2022.

Baca juga: Wahdi Terima Tuntutan Pendemo di Metro

Dia menjelaskan ilmu pengetahuan dewasa ini menggunakan sistem multidisipliner, yakni untuk melakukan pemecahan masalah dengan menggunakan dua atau lebih disiplin ilmiah. "Jadi untuk menyelesaikan satu problem yang muncul di masyarakat tidak disebabkan satu bidang ilmu tertentu, tapi komprehensif. Jadi secara konsep keilmuan cukup benar," ujarnya.

Untuk itu, ke depan dampaknya perlu diperhatikan proses pembelajaran semasa SMA. Selain itu, perlu memikirkan metode penjurusan IPA atau IPS apakah relevan. "Bagaimana mengolaborasikan dalam satu pelajaran menggambarkan bidang ilmunya itu," katanya.

Selain itu, para pendaftar atau calon mahasiswa pun yang mendaftar pastinya sudah ukur kemampuan mereka jika ingin melakukan lintas jurusan. "Kemampuan yang dia miliki bakal cenderung ke mana," ujarnya.

Dia mengungkapkan berdasarkan pengalamannya pada 1990-an saat masih menggunakan sipenmaru, banyak anak jurusan IPS semasa SMA masuk Fakultas Kedokteran tahun itu. "Artinya, dia bisa mengikuti pembelajarannya, mungkin selain dapat pembelajaran di sekolah dia juga mengikuti bimbel," katanya.

EDITOR

Muharram Candra Lugina


loading...



Komentar


Berita Terkait