#reshufflekabinet#jokowi#nasdem

Pengamat: Reshuffle Jangan Memuaskan Nafsu Politik dengan Mendepak yang Tak Sealiran

Pengamat: Reshuffle Jangan Memuaskan Nafsu Politik dengan Mendepak yang Tak Sealiran
Kabinet Indonesia Maju. Foto: MI/Ramdani


Jakarta (Lampost.co) – Perombakan menteri di kabinet dinilai jangan hanya memuaskan nafsu politik yang tak sealiran. Cara reshuffle kabinet dengan mendepak menteri-menteri yang tidak sealiran tidak akan meningkatkan kinerja pemerintahan.

"Reshuffle bermotif seperti itu tentu tak baik bagi kemajuan bangsa dan negara," kata pengamat komunikasi politik Universitas, Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga, Selasa, 16 Mei 2023.

Isu reshuffle kabinet menguat dan menyasar menteri dari Partai NasDem. Menteri dari NasDem diduga jadi sasaran karena telah memiliki pilihan politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

BACA JUGA: Kritik Rencana Reshuffle, Peneliti BRIN: Presiden Fokus Saja Siapkan Pemilu Berkualitas

"Bila reshuffle karena atas dasar kinerja memang seharusnya dilakukan. Namun kinerja tiga menteri dari NasDem selama ini dinilai baik. Tidak terdengar komentar dari Presiden Joko Widodo terkait kinerja menteri dari NasDem," kata Jamiluddin.

Dia menilai ada menteri lain yang seharusnya di reshuffle, seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mereka lebih layak di reshuffle daripada menteri dari NasDem.

BACA JUGA: Soal Reshuffle, Presiden: Ditunggu Saja

"Tiga menteri ini sampai sekarang belum terdengar prestasinya," kata dia.

Selain itu, wakil-wakil menteri juga disebut tak terdengar kiprahnya. Wakil menteri yang terdengar kiprahnya hanya wakil menteri keuangan dan wakil menteri kesehatan. "Wakil-wakil menteri lainnya lebih baik ditiadakan, sehingga dapat menghemat anggaran," ujarnya.

EDITOR

Effran Kurniawan


loading...



Komentar


Berita Terkait