Pendidikan Toleransi juga Bisa Didapat di Tengah Masyarakat

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pendidikan toleransi menjadi salah satu kurikulum yang penting diajarkan kepada peserta didik. Sikap toleransi tidak hanya diperoleh di sekolah, tapi juga di tengah masyarakat.
Kepala Seksi (Kasi) Kelembagaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung, Mulyadi mengatakan saat ini pendidikan tersebut ada dalam mata pelajaran Agama dan PPKn atau Kewarganegaraan.
"Pembelajaran toleransi tidak hanya bergantung pada mata pelajaran pendidikan Agama atau PPKn, tapi toleransi itu terintegrasi ke seluruh mata pelajaran," ujarnya, Minggu, 11 Desember 2022.
Dia menambahkan pendidikan toleransi tidak hanya diajarkan para guru tapi seluruh dewan guru serta TU. "Karena pelajaran toleransi itu hanya secara teoretis tapi melalui contoh perbuatan atau perilaku dalam hal hubungan perorangan antara siswa dan siswa, siswa dengan guru, antara guru dan guru atau bahkan warga sekolah dengan masyarakat di luar sekolah," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa PTU Dinilai Lebih Mudah Terpapar Paham Intoleran
Sementara Sekretaris Disdikbud Lampung Tommy Efra Handarta menyampaikan peserta didik untuk menerapkan pendidikan toleransi mulai dari tengah masyarakat hingga sekolah.
"Toleransi ini sudah jelas terutama dalam beragama harus ada, seperti kebebasan beragama, beribadah, dan bersosialisasi tanpa memandang suku, ras serta agamanya," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat Indonesia sudah menjadikan toleransi ini sebagai sebuah kultur dan kebudayaan sehingga keberadaannya harus tetap dijaga jangan sampai rusak.
"Toleransi ini harus terus dijaga dan menjadi salah satu tugas tenaga pendidik mengingatkan serta memberikan pendidikan toleransi kepada murid atau siswa," katanya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar