Pendidikan dan Kesehatan Jadi Persoalan Warga

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Anggota DPRD Provinsi Lampung menggelar kegiatan serap aspirasi atau reses di dapil masing-masing. Dalam kegiatan tersebut, anggota DPRD langsung mendengarkan keluhan masyarakat.
Anggota DPRD Lampung, Budiman AS mengatakan, selama 12 hari melangsungkan reses di dapil Bandar Lampung, banyak persoalan di tengah masyarakat antara lain permasalahan pendidikan dan kesehatan.
"Selama melakukan reses di Bandar Lampung saya mendatangi beberapa pasar dan berdialog dengan para pedagang, banyak sekali persoalan yang saya dapat terutama soal pendidikan dan kesehatan," ujarnya, Jumat, 16 Juni 2023.
Anggota Komisi I DPRD Lampung ini menuturkan, terkait permasalahan pendidikan, ada seorang pedagang sayur di pasar yang mengeluhkan ijazahnya belum diambil selama lima tahun.
"Karena ijazahnya belum diambil selama lima tahun, sehingga dia tidak bisa melamar kerja dan memilih dagang sayur di pasar. Ini salah satu hal yang ingin saya perjuangkan," paparnya.
Selain itu, lanjut Budiman, terkait keberatan uang komite yang memang setengahnya dilegalkan, meski telah diperjuangkan untuk dihapus tidak bisa, karena Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah mengkaver kegiatan proses belajar mengajar di sekolah sangat kecil.
"Saya berharap pemerintah menambah dana BOS daerah untuk meringankan masyarakat," ungkapnya.
Kemudian masalah BPJS dikeluhkan masyarakat kenapa berobat di rumah sakit hanya diberi batas waktu tiga hari. Padahal kondisi pasien masih sakit.
"Ini kan BPJS program pusat yang diperlukan, maka ini akan kami sampaikan kepada pemerintah pusat agar diberi tenggang waktu dan tidak dibatasi," kata dia.
Ia juga menyampaikan selama reses berlangsung, setiap anggota DPRD Lampung berkeliling untuk bertemu dan mendengarkan langsung persoalan masyarakat.
"Hasil reses ini yang akan dijadikan pokok-pokok pikiran dewan yang dimasukkan ke dalam APBD Perubahan apakah APBD 2024 mendatang. Saya juga berharap hasil reses yang dilakukan anggota DPRD akan dieksekusi pemerintah," tandasnya.
EDITOR
Ricky Marly
Komentar