Penderita HIV/AIDS di Lampung Tidak Perlu Risau soal Obat ARV

Bandar Lampung -- Stok obat antiretroviral (ARV) untuk pengidap HIV/AIDS di Lampung dipastikan aman, meski di sejumlah daerah di Indonesia mengalami kelangkaan. Selama ini pengidap HIV/AIDS di Lampung mendapatkan stok ARV di puskesmas atau layanan kesehatan seperti RS yang disubsidi pemerintah.
Ketua Jaringan Odha Berdaya (JOB) Elvina Harahap mengatakan sejauh ini stok ARV di Bandar Lampung masih tergolong aman. Begitu juga dengan stok di daerah.
Untuk memastikan ketersediaan obat tersebut pihaknya saat ini tengah melakukan pemetaan daerah mana saja yang kesulitan mendapatkan obat tersebut. "Alhamdulillah untuk Lampung sejauh ini masih aman dan kami masih memetakan untuk mencari tahu stok-stok ARV di daerah lain," ujarnya, Senin, 9 Maret 2020.
Menurut dia, sejak beberapa bulan terakhir sejumlah daerah di Indonesia mengalami kelangkaan obat ARV. Hal itu membuat pengidap HIV/AIDS yang harus mengonsumsi obat tersebut seumur hidup kesulitan mendapatkan barang tersebut.
Vina menjelaskan pada dasarnya jika seseorang positif terkena HIV bukan berarti langsung minum ARV melainkan harus melakukan beberapa rangkaian pengobatan lebih dulu. Hal itu untuk mengatahui apakah virus tersebut aktif atau bahkan ganas.
"Biasanya setelah tes tahu hasilnya positif akan melakukan tes lanjutan dari dahak, rontsen apakah ada penyakit penyerta atau tidak untuk mengendalikan virus," katanya.
Seperti diketahui kelangkaan ARV di sejumlah daerah yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir berawal pada saat pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui e-catalog yang dikelola LKPP. Namun sejak 2019, terbit surat edaran bersama antara Kementerian Kesehatan, LKPP, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menempatkan e-catalog menjadi ranah kerja sektoral Kemenkes.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar