#anjal#humanis

Pendekatan Humanis, Satpol-PP Tekan Keberadaan Pengamen di Metro

Pendekatan Humanis, Satpol-PP Tekan Keberadaan Pengamen di Metro
Pendekatan Humanis, Satpol-PP Tekan Keberadaan Pengamen di Metro. (Foto:Lampost/Bambang Pamungkas)


Metro (Lampost.co)--Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro gencar memberikan edukasi serta pembinaan secara humanis kepada pengamen dan anak jalanan yang berada di Bumi Sai Wawai.

Pembinaan yang dilakukan secara humanis tersebut membuat jumlah anak-anak pengamen, komunitas punk, serta manusia silver perlahan sudah berkurang.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol-PP) Kota Metro, Jose Sarminto mengatakan, semula jumlah pengamen serta anak jalanan yang beredar bisa mencapai 40-50 orang. Kebanyakan dari mereka, kerap mengganggu ketertiban umum serta kenyamanan masyarakat.

"Dengan penerapan pola pembinaan dan edukasi sosial masyarakat yang bersifat kekeluargaan dan humanis, menjadikan kesadaran bagi oknum-oknum tersebut. Pendekatan tersebut cukup efektif ketimbang cara-cara yang represif," kata dia, Minggu, 29 Januari 2023.

Jose mengatakan selain mengimbau para pengamen yang tertangkap tangan di lapangan. Pihaknya juga memberikan teguran kepada keluarganya.

"Kami langsung melalui orang tua dari anak-anak itu juga, dengan melibatkan Ketua RT, RW, bahkan lurah kalau perlu. Saya rasa, masyarakat Metro ini akan mudah menerima dan secara perlahan juga terasa kok perubahan situasinya," tambahnya.

Dia menyebut, saat ini jumlah para pengamen sudah mulai berkurang drastis hingga 85 persen. Total keseluruhan sesuai dengan pantauan di beberapa titik seperti di setiap lampu merah, pasar kuliner Sumur Bandung, serta di tempat lainnya yang dijadikan base camp para anak jalanan atau komunitas punk.

Selanjutnya, Jose juga kerap memberikan sanksi langsung kepada para pengamen yang dirasa mengganggu kenyamanan masyarakat. Sanksi tersebut berupa cara-cara refresif yang tidak memberatkan para pengamen.

"Jadi sering kami minta mereka untuk membacakan Pancasila serta menyanyikan lagu nasional. Ada juga yang kami minta untuk bersih-bersih di lingkungan sekitar dan ada yang kami antarkan pulang ke rumah masing-masing," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menempatkan beberapa personel dari Satpol-PP Kota untuk menjaga titik lokasi yang dijadikan tempat untuk mengamen.

"Penjagaan di perempatan jalan, lampu merah akan tetap dilakukan untuk mencegah anak-anak mengamen. Intinya, Pol PP harus ekstra dan butuh kesabaran dalam menangani persoalan sosial seperti anak ngamen, komunitas punk, manusia silver, kenakalan remaja, anak sekolah bolos dan lain-lain," pungkasnya.

EDITOR

Sri Agustina


loading...



Komentar


Berita Terkait