#Pembunuhan#Pembantaian#Perampokan#Nigeria

Pencuri Hewan Ternak Bantai 66 Warga Desa di Nigeria

Pencuri Hewan Ternak Bantai 66 Warga Desa di Nigeria
Sekelompok peternak berkumpul di Kara-Isheri, Nigeria pada 13 Mei 2021. (PIUS UTOMI EKPEI / AFP)


Kebbi (Lampost.co) -- Sekelompok geng pencuri hewan ternak telah membunuh 66 orang dalam penyerangan ke tujuh desa di negara bagian Kebbi, Nigeria. Serangan yang dilakukan puluhan individu bersenjata motor itu terjadi di distrik Danko-Wasagu pada Kamis kemarin.

"Kami mengonfirmasi ada 66 orang yang tewas dalam serangkaian serangan itu," kata juru bicara kepolisian Kebbi, Nafiu Abubakar, kepada kantor berita AFP.

"Investigasi masih berlangsung untuk mengukur dampak kerusakan dari serangan bandit tersebut. Pencarian tambahan korban juga masih berlangsung," sambungnya, dilansir dari laman BBC pada Minggu, 6 Juni 2021.

Serangan dilakukan ke desa Koro, Kimpi, Gaya, Dimi, Zutu, Rafin Gora dan Iguenge.

Polisi telah dikerahkan ke semua lokasi kejadian untuk mencegah terjadinya serangan susulan. Abubakar mengatakan, sebagian warga dari ketujuh desa yang diserang belum berani pulang ke rumah masing-masing.

Para pencuri ternak diyakini beraksi dari Zamfara, negara bagian yang dikenal sebagai markas sejumlah grup kriminal.

April lalu, sembilan polisi tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata yang menyerang sebuah desa di distrik Sakaba. Serangan kala itu merupakan bagian dari upaya mencuri hewan ternak.

Wilayah barat laut dan pusat Nigeria dikenal sebagai area yang sering dilanda beragam aktivitas kriminal seperti pencurian hewan ternak, pembunuhan, penjarahan, pembakaran, dan juga penculikan.

Banyak kelompok bersenjata seperti itu, atau kerap disebut bandit oleh masyarakat lokal, bermukim di sejumlah kamp di area hutan Rugu. Para bandit ini disebut Nigeria tidak memiliki ideologi tertentu karena hanya berorientasi pada materi.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Nigeria khawatir beberapa kelompok bandit semacam itu telah disusupi grup ekstremis seperti Islamic State (ISIS).

EDITOR

Abdul Gafur


loading...



Komentar


Berita Terkait