Pemukulan Satpam Warnai Demo Pungli Mahasiswa UIN Raden Intan

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan mendapatkan tindakan represif dari satpam. Mereka mendapatkan pukulan dari petugas keamanan saat demontrasi terkait pungutan liar (pungli) di depan rektorat, Jumat, 26 Mei 2023.
Koordinator aksi, Hanifah, mengatakan mahasiswa menyuarakan keluhannya terkait dugaan pungli di fakultas. Aksi itu awalnya berjalan damai. Namun, ketika mendekat ke teras gedung rektorat masa aksi mendapatkan penghadangan dari satpam.
Hal tersebut memicu gesekan karena masa aksi tetap memaksa maju. Dalam momen itu ada sejumlah satpam yang tersulut emosi hingga memukul mahasiswa.
BACA JUGA: 8 Dosen Luar Negeri Bakal Beri Perkuliahan 2 Semester di FEBI UIN RIL
"Awalnya masa ingin menggelar aksi di depan Gedung Rektorat, tapi dihalangi satpam," kata Hanifah, Jumat, 26 Mei 2023.
Seorang masa aksi, Camelia, mengatakan aksi itu untuk menuntut rektorat agar mengadukan masalah pungli yang ada di FTK. Dugaan pungli itu berupa setiap mahasiswa yang ingin mengikuti seminar proposal skripsi dimintai uang. Padahal, dalam sistem UKT semua kegiatan akademik ditanggung dalam biaya semester.
BACA JUGA: 44 Mahasiswa UIN RIL Lolos Seleksi OASE II 2023
"Kalau jurusan Pendidikan Agama Islam dimintai Rp400 ribu setiap mau ujian proposal," ujarnya.
Humas UIN Raden Intan, Anis Handayani, menjelaskan pihaknya masih mengumpulkan keterangan atas peristiwa itu. Hal itu untuk mengetahui peristiwa sebenarnya di lokasi kejadian.
Ia mengaku belum mengetahui secara persis kronologi peristiwa itu sehingga belum bisa mengambil tindakan. "Posisi saya sedang tidak di kampus, jadi kami belum tahu persis kronologinya, masih kami kroscheck," kata dia.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar