#BANDARLAMPUNG

Pemkot Targetkan Zero Stunting pada 2024

Pemkot Targetkan Zero Stunting pada 2024
Ilustrasi. Dok. Lampost


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Kota Bandar Lampung menargetkan zero kasus stunting 2024 mendatang. Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengungkapkan, pihaknya telah menggulirkan sejumlah program untuk menekan angka stunting salah satunya dengan membentuk Remaja dan Organisasi Masyarakat Antisipasi Stunting (Roaming).

Ia mengatakan pihaknya telah merekrut 300 remaja yang terlibat dalam program itu. Mereka diberikan edukasi untuk mendorong masyarakat sadar bahaya stunting.

Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat untuk memperhatikan gizi masih rendah. Padahal hal itu penting agar kebutuhan gizi anak tercukupi dan bebas dari stunting. "Kami targetkan zero stunting di 2024, dan kami optimis bisa mencapai target tersebut," kata dia, Kamis, 02 Februari 2023.

Untuk diketahui berdasarkan data SSGI, angka prevalensi stunting di Bandar Lampung pada 2022 lalu hanya 11,1 persen. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 19,6 persen.

Dengan capaian tersebut Kota Bandar Lampung berhasil mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat. Kementerian Kesehatan menargetkan prevalensi stunting maksimal 14 persen di 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Bandar Lampung, Santi Sundari mengungkapkan, capaian itu karena pembentukan tim pendamping keluarga di 20 kecamatan. Tidak hanya menyasar balita, tim tersebut juga memberikan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui.

"Kami ada tim pendamping keluarga yang tugasnya mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan menyusui termasuk yang memiliki anak balita sehingga anak-anaknya tidak terkena stunting," kata dia.

Salah satu tugas pendamping keluarga adalah memberikan edukasi pentingnya mempersiapkan 5.000 hari pertama kehidupan. Tidak hanya pada orang tua, edukasi itu juga menyasar pada remaja putri.

Dinas PPKB juga melakukan sosialisasi berkelanjutan ke sekolah-sekolah terkait pencegahan stunting khususnya kepada remaja putri. Calon ibu harus sehat dan cukup gizi guna menghasilkan generasi penerus yang baik.

"Termasuk mendata jika ada temuan anak yang dimungkinkan terkena stunting, dengan melihat dari ciri seperti mudah sakit dan memiliki masalah tinggi badan ," kata dia.

Kepada remaja putri, pihaknya tidak hanya memberikan edukasi tapi juga membagikan pil penambah darah. Hal itu agar para remaja putri tidak mengalami anemia dalam pertumbuhannya terlebih saat menstruasi.

"Tapi meskipun kasus stunting di Bandar Lampung tidak banyak, upaya pencegahan tetap dimasifkan," kata dia.

EDITOR

Deni Zulniyadi


loading...



Komentar


Berita Terkait