Pemberdayaan Masyarakat Desa Dukung Pencapaian Indonesia Maju

Kalianda (Lampost.co) -- Penggunaan dana desa (DD) bidang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat ditingkatkan dalam mendukung pencapaian target Indonesia maju dengan sumber daya manusia unggul. Tahun sebelumnya pengguna DD di bidang pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa hanya 30%, sedangkan bidang pembangunan infrastruktur 70%.
Peningkatan penggunaan DD yang berasal dari APBN di bidang pemberdayaan dan pembinaan masyarakat merupakan program nasional Pemerintah Pusat. Sasarannya bidang kesehatan, khususnya untuk mencegah stunting dengan meningkatkan kinerja kader, bidan, dan perawat desa kesehatan yang tersebar di di seluruh pelosok. Mereka merupakan ujung tombak dan binaan Dinas Kesehatan di bawah naungan desa masing-masing.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Rocky Sihombing menjelaskan untuk menunjang pencegahan stunting, selama ini di setiap desa sudah ada kader kesehatan, bidan, dan perawat desa.
"Di setiap desa sudah ada kader posyandu, bidan dan perawat," ujarnya, Senin, 20 Januari 2020.
Tahun ini aktivitas mereka ditunjang sarana prasarana melalui pemberdayaan masyarakat yang berasal dari DD. "Jadi kader kesehatan, bidan, dan perawat di tunjang dari DD," kata dia.
Kepala Desa Seloretno Achmad Subari mengatakan untuk pemberdayaan masyarakat, pihaknya siap mendukung program Pemerintah Pusat menjadikan Indonesia maju dengan mencegah stunting agar lahir SDM unggul. "Kami siap mendukung program Pemerintah Pusat untuk menjadikan Indonesia maju," katanya.
Besaran alokasi DD untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat disesuaikan dengan kebutuhan dari desa masing-masing. "Sebelumnya 70 persen infrastruktur dan 30 persen pemberdayaan, kalau sekarang bisa ditingkatkan pemberdayaannya," katanya.
EDITOR
Muharram Candra Lugina
Komentar