Pasar Murah di Bandar Lampung Kekurangan Terigu

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Kota Bandar Lampung menggelar pasar murah 11 hari selama Ramadan. Dalam pelaksanaan itu kerap terjadi kekurangan tepung terigu karena menjadi komoditas yang paling dicari saat ini.
Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung, Wilson Faisol, menjelaskan tepung terigu selalu habis lebih dulu dibanding komoditas lain.
Hal itu karena stok ketersediaan tepung terigu untuk pasar murah terbatas, yaitu 120 kilogram per kecamatan dan disebar di tiga titik pasar murah. Padahal tepung terigu pada tahun sebelumnya kurang diminati sehingga stoknya dibatasi.
BACA JUGA: Disperindag Lampung Kembali Menggelar Pasar Murah, Catat Jadwal dan Lokasinya
"Jumlahnya memang sedikit, melihat evaluasi tahun lalu tepung terigu kurang diminati, ternyata tahun ini banyak peminatnya," kata Wilson, Selasa, 4 April 2023.
Untuk itu, pihaknya berencana menambah jumlah tepung terigu pada pasar murah selanjutnya. Penambahan stok akan ditentukan usai evaluasi. "Evaluasi rencananya Jumat besok untuk penambahannya menyesuaikan anggaran," kata dia.
BACA JUGA: Pasar Murah di 9 Kecamatan Pringsewu Digelar Serentak, 3.900 Paket Sembako Disiapkan
Menurutnya, selama Ramadan ini Pemkot menganggarkan Rp460 juta untuk pasar murah yang mensubsidi sejumlah komoditas di pasar murah. Subsidi itu mulai dari Rp4 ribu hingga 12 ribu, seperti pada beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir.
"Pelaksanaannya di tiap kecamatan ada tiga titik pasar murah tiap harinya," ujarnya.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar