Operasi Pasar Kendalikan Harga Tingkat Regional

Bandar Lampung (lampost.co) -- Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Marselina, menilai keberadaan pasar murah menjadi langkah tepat bagi Pemerintah Daerah (Pemda). Langkah itu untuk mengendalikan gejolak harga beberapa jenis komoditas bahan pokok menjelang lebaran.
"Hal itu sebagai langkah untuk mengendalikan harga secara regional," ujar Marselina, Rabu, 5 April 2023.
Kendati demikian, waktu pelaksanaan pasar murah perlu diperhitungkan dengan matang. Operasi pasar baiknya segera dilakukan saat stok menipis sebelum komoditas kosong di pasaran. Untuk itu, Pemda perlu aktif memantau ketersedian suplai dan bertindak sigap.
BACA JUGA: 500 Kg Beras Murah Tersedia di Pasar Murah BSI Gema Ramadan Bersama Baznas Lampung
"Baiknya dilakukan sebelum harga naik dan stoknya kosong. Kalau sudah naik akan sulit mengendalikan harganya," ujar dia.
Suplai beberapa komoditas non manufaktur yang tergolong sebagai produk pertanian, seperti cabai, tomat, dan bawang merah diprediksi akan berkurang signifikan saat lebaran. Sebab, para petani cenderung mengurangi aktivitas produksi di waktu tersebut. Kondisi itu akan berimbas pada kenaikan harga.
BACA JUGA: 75 Kg Gula di Pasar Murah BSI Gema Ramadan Laris Diserbu Warga
"Untuk komoditas non manufaktur ini harus diperhatikan, seperti produk pertanian. Jika dinilai kurang harus impor atau ambil dari daerah lain, segera lakukan," ujarnya.
Menurutnya, Pemda perlu aktif menjaga harga bahan pokok hingga satu bulan setelah lebaran. Sebab, biasanya masih terdapat gejolak harga pada kurun waktu itu.
"Satu bulan setelah lebaran itu harga harus tetap dipantau benar-benar. Bila dinilai kenaikannya signifikan, lakukan operasi pasar lagi hingga jangka waktu tersebut," ujar dia.
EDITOR
Effran Kurniawan
Komentar