#pendidikan

Nono, Siswa SD Pedalaman NTT Juara Lomba Matematika Internasional

Nono, Siswa SD Pedalaman NTT Juara Lomba Matematika Internasional
Siswa SD asal NTT menjuarai kompetisi internasional matematika dan sempoa, Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay. Dok Humas Pemprov NTT


Jakarta (Lampost.co) -- Prestasi membanggakan datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Caesar Archangel Hendrik Meo Tnunay. Siswa SD Inpres Buraen 2 berusia 8 tahun itu meraih Juara 1 kompetisi matematika dan sempoa internasional atau Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.

Bocah asal Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT, tersebut mengalahkan 7.000 peserta dari seluruh dunia. Juara 2 disabet peserta dari Qatar dan Juara 3 peserta dari Amerika Serikat.

Nono, sapaan karib Caesar, tinggal bersama ayah dan ibu serta dua saudaranya di Buraen, wilayah pedalaman Kabupaten Kupang yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Kupang. Ayahnya berprofesi sebagai petani dan ibunya seorang guru.

Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition merupakan ajang perlombaan internasional matematika dan sempoa yang digelar ABG Gym. Pesertanya datang dari berbagai negara.

Pekan lalu, Founder ABG USA, Juli Agustar Djonli, datang dari Amerika bersama Founder ABG Indonesia, Aguslina Angkasa, perwakilan Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) Budi Prihantoro, Bupati Kupang Korinus Masneno, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat bertemu Nano. Pada pertemuan tersebut, Nano diberikan piala, sertifikat, dan uang USD200.

Bukan kali ini saja, Nano meraih juara pada kompetisi yang sama. Pada 2021, Laki-laki kelahiran 2 April 2015 itu meraih Juara 3.

"Hari ini Nono membuktikan, bukan hanya kepada kita yang hadir, tapi juga kepada seluruh dunia bahwa peradaban kemajuan suatu daerah hanya bisa diperoleh dan dibangun melalui ketekunannya dalam dunia pendidikan," kata Viktor Laiskodat dikutip dari laman Mediaindonesia.com, Rabu, 18 Januari 2022.

Laiskodat menyampaikan apresiasi atas nama pemerintah dan masyarakat NTT atas prestasi yang diraih Nano. Founder ABG USA, Juli Agustar Djonli, mengapresiasi dukungan pemerintah daerah terhadap Nono serta siswa-siswi lainnya untuk terus berprestasi.

"Komitmen kami memajukan pendidikan anak usia dini, bukan hanya bisa berhitung cepat yang menjadi capaian kami tapi fokus kami pada proses otak mereka dalam mengelola data yang masuk dan mereka bisa merespon secara cepat dan tepat," kata Juli.

Founder ABG Indonesia, Aguslina Angkasa, mengatakan metode pendidikan Matematika perhitungan Sempoa bisa memaksimalkan potensi kecerdasan anak, membangun logika, dan mengembangkan potensi dasar dengan brain gym serta latihan motorik lewat alat Sempoa. Dia mengatakan metode Sempoa terbukti melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri dengan lebih optimal.

"Kemampuan berpikir logis, kreativitas, serta konsentrasi yang maksimal. Melalui metode perhitungan Sempoa ke depan bisa lebih mengasah kemampuan visual audio dan kinestetik anak. Karena akronim dari Sempoa adalah Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak," beber Aguslina.

EDITOR

Effran Kurniawan


loading...



Komentar


Berita Terkait